Rabu 25 Apr 2012 07:11 WIB

Menambang di Asteroid, Mengapa Tidak

 Asteroid 2005 YU55 tertangkap teleskop Radar Arecibo di Puerto Rico pada April lalu.
Foto: AP/NASA/Cornell/Arecibo
Asteroid 2005 YU55 tertangkap teleskop Radar Arecibo di Puerto Rico pada April lalu.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARYA--Kegiatan eksplorasi dan eksploitasi barang tambang di luar angkasa, tepatnya di asteroid terdekat Bumi, segera diwujudkan oleh perusahaan asal Amerika, Planetary Resources.

"Jika Anda melihat sumber daya alam di luar angkasa, langkah terdekat adalah pergi ke asteroid terdekat dari Bumi," kata salah satu pendiri dan pemimpin Planetary Resources, Eric Anderson, seperti dikutip SPACE. Anderson mengatakan asteroid-asteroid itu sangat berharga dan begitu mudah untuk dicapai.

Planetary Resources menyebut air dan berbagai jenis logam seperti ruthenium, rhodium, palladium, osmium, iridium, atau platinum sebagai dua sumber daya yang akan digali di asteroid.

"Kelompok logam platinum merupakan logam yang banyak dibutuhkan dan lebih mudah didapat di asteroid dengan kandungan platinum melimpah dibanding di Bumi," kata Anderson.

Perusahaan itu memperkirakan sebuah batu luar angkasa dengan lebar 500 meter (1.650 kaki) mengandung kelompok logam platinum setara dengan jumlah platinum yang pernah digali sepanjang sejarah manusia.

Rencana kegiatan pertambangan luar angkasa itu didukung oleh pembuat film James Cameron sebagai penasehat dan salah satu pendiri Google, Larry Page, sebagai investor.

Planetary Resources tidak menyebut kepastian waktu pelaksanaan kegiatan pertambangan luar angkasa itu, tapi Anderson mengatakan perusahaan membutuhkan beberapa tahun untuk masa persiapan.

"Selama itu, kami akan menentukan sejumlah objek tambang pertama yang akan digali dan misi luar angkasa apa yang akan digunakan," kata Anderson.

Planetary Resources telah mendesain teleskop luar angkasa berbiaya rendah tapi dengan kemampuan memadai yang akan mengorbit di dekat Bumi dalam 18 hingga 24 bulan ke depan.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement