Selasa 29 May 2012 23:36 WIB

Klon Kakao Sulawesi Hasilkan 300 Buah Per Pohon

Kakao
Kakao

REPUBLIKA.CO.ID,Klon kakao Sulawesi I dan II yang banyak digunakan untuk mengembangkan tanaman kakao di Sulawesi Barat mampu menghasilkan kakao hingga 300 buah per-pohon.

Gubernur Sulbar Anwar Adnan Saleh di Mamuju, Selasa, mengatakan, klon kakao Sulawesi I dan II merupakan klon kakao yang berasal dari kakao Sulbar yang sebelumnya disebut klon kakao Sulbar I dan II.

Klon kakao Sulbar I dan II tersebut selanjutnya menjadi dikenal dengan klon kakao Sulawesi I dan II yang sekarang ini bukan hanya dikembangkan petani di Sulbar maupun petani kakao yang ada di Sulawesi.

Tetapi kata dia, klon kakao tersebut telah digunakan seluruh petani di seluruh Indonesia yang mengembangkan tanaman kakao, setelah klon kakao itu mendapatkan sertifikasi dari pemerintah di Indonesia.

"Pernah kakao Sulawesi tersebut akan dijadikan klon kakao Indonesia I dan II tetapi ditolak pemerintah di seluruh Pulau Sulawesi, karena bagaimanapun dengan nama klon Sulawesi akan mengangkat daerah di Sulawesi sebagai daerah penghasil kakao," katanya.

Menurut Gubernur, klon kakao tersebut telah diakui dunia karena klon kakao tersebut memiliki keunggulan karena dapat membuat kakao berproduksi tinggi karena setiap pohon yang tumbuh dari klon kakao Sulawesi I dan II mampu menghasilkan buah kakao hingga 300 buah per-pohon.

Selain itu, kata dia, pohon kakao cepat berproduksi dan tahan dari serangan hama dan penyakit.

Menurut dia, klon kakao Sulawesi I dan II ditemukan dan lahir berkat program gerakan nasional peningkatan mutu dan produksi kakao setelah dilakukan beberapa program teknik budidaya kakao.

Ia mengatakan, dengan adanya klon kakao Sulawesi yang digunakan petani Sulbar mengembangkan tanaman kakao diharapkan kakao di Sulbar yang memiliki luas sekitar 185 ribu hektare dapat meningkatkan produksinya sekitar 135 ribu ton per-tahun.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement