Kamis 30 Aug 2012 15:42 WIB

Kecanduan Internet Berhubungan dengan Mutasi Gen?

Around 50 milion internet users in Indonesia are potential market for e-commerce industry (ilustration)
Foto: Republika/Prayogi
Around 50 milion internet users in Indonesia are potential market for e-commerce industry (ilustration)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Para ilmuwan menemukan hubungan "beracun" antara Web dan suatu kekhasan genetik yang juga berperan dalam kecanduan nikotin.

Sebuah studi yang dilakukan para peneliti di Universitas Bonn dan The Central Institute of Mental Health (ZI) di Mannheim, Jerman, menunjukkan adanya indikasi hubungan genetik molekuler dalam kecanduan Internet.

Dalam hasil studi yang dipublikasikan Journal of Addiction Medicine edisi bulan September 2012, peneliti utama Dr. Christian Montag dari Universitas Bonn mengatakan para peneliti mewawancarai 843 orang tentang kebiasaan mereka menggunakan Internet dalam beberapa tahun terakhir.

Hasil analisis jawaban kuesioner mereka menunjukkan bahwa 132 laki-laki dan perempuan dalam kelompok ini menunjukkan perilaku bermasalah dalam menangani media daring (online); seluruh pikiran mereka berkutat seputar Internet sepanjang hari dan merasa sangat terganggu bila harus melalui hari tanpa Internet.

Para peneliti kemudian membandingkan genetik dari orang-orang yang kecanduan Internet dengan orang yang mampu mengendalikan kebiasannya menggunakan media itu dan melihat adanya variasi genetik yang berperan dalam kecanduan nikotin pada 132 orang yang kecanduan Internet.

"Yang sudah kita tahu tentang reseptor nicotinic acetylcholine dalam otak adalah bahwa mutasi pada gen terkait memicu perilaku adiktif," jelas Dr. Montag dalam artikel yang dimuat laman resmi Universitas Bonn.

"Tampaknya hubungan ini tidak hanya penting untuk kecanduan nikotin, tapi juga kecanduan Internet," tambahnya.

Dari hasil analisis, para peneliti juga menemukan bahwa orang-orang yang sangat bergantung pada Internet dalam kesehariannya lebih sering membawa mutasi pada gen CHRNA4, yang biasanya berhubungan dengan kecanduan nikotin.

"Dalam kelompok subyek dengan masalah perilaku dalam menggunakan Internet, variasi ini lebih sering muncul, khususnya pada perempuan," kata Dr. Montag.

Temuan itu masih harus divalidasi lebih lanjut dengan penelitian yang melibatkan lebih banyak subyek karena hasil survei menunjukkan bahwa laki-laki cenderung lebih rentan punya masalah kecanduan Internet dibandingkan dengan perempuan.

"Tapi data terkini sudah menunjukkan bahwa ada indikasi jelas tentang faktor genetik penyebab kecanduan Internet," katanya.

Ia menambahkan, temuan mutasi itu menjadi sebuah penanda biologi yang memungkinkan pencirian kecanduan menggunakan media daring dari sudut pandang ilmu syaraf.

"Jika hubungan semacam itu bisa dipahami lebih baik, maka ini akan menghasilkan petunjuk penting untuk terapi yang lebih baik," demikian menurut peneliti dari Departement for Differential and Biological Psychology di Universitas Bonn itu.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement