REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-Studi yang dilakukan baru-baru ini mengungkapkan kemungkinan Neanderthal hidup berdampingan dengan manusia awal dan mungkin terjadi perkawinan,
Kemungkinan ini timbul setelah penemuan kapak batu dan panah batu yang tajam di kedua ujungnya dari ras manusia ditemukan di gua kapur di utara Israel.
Temuan yang dilaporkan Times, membuat arkeolog yakin bahwa dua sub-spesies menemukan keselarasan di pesisir gunung. Tempat itu kini justru jadi medan perang Israel dengan negara-negara tetangganya.
Tidak ditemukan bekas luka mematikan pada tulang-belulang yang ditemukan di situs Warisan Dunia Nahal Me'arot. Temuan ini menunjukkan manusia prasejarah hidup dalam kedamaian sekitar 80.000 tahun yang lalu.
Menurut arkeolog Daniel Kaufman, Neanderthal tidak sesederhana seperti yang disebut-sebut.Mereka memiliki ritual pemakaman dan mungkin kemampuan berbahasa di samping kemampuan mereka untuk membuat perkakas.
Ia mengatakan yakin kawin silang yang damai lebih mungkin daripada serangan perkosaan. "Bila perkawinan benar-benar terjadi, pasti berda di sini. Menyebut seseorang sebagai Neanderthal merupakan penghinaan bagi kaum Neanderthal," kata Kaufman, seperti yang dilaporkan The Daily Mail.
Studi genetis mengindikasikan orang Eropa modern memiliki seperempat gen mereka dari Neanderthal, yang punah sekitar 28.000 tahun yang lalu.
Di sisi lembah yang curam itu juga terdapat gua Tabun, Jamal, el-Wad, dan Skhul. Lokasi itu juga menyimpan peninggalan kebudayaan yang mewakili setengah juta tahun evolusi manusia.
Di sana terdapat bukti berupa bangunan batu awal dan pergantian cara hidup dari masa berburu-mengumpulkan makanan menjadi agrikultur dan memelihara ternak.
Gua-gua itu pertama kali dijelajahi oleh arkeolog asal Inggris Dorothy Garrod pada tahun 1928. Kini, mereka dikunjungi 40.000 pengunjung setiap tahun.