REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Sekelompok ilmuwan dan perancang industri Autralia menerbitkan perkembangan mutakhir mata bionik pertama mereka di dunia, alat yang bisa membantu ribuan orang yang dalam kegelapan melihat bentuk dan cahaya lagi, demikian laporan media setempat, Sabtu.
Penerima mata bionik itu diharapkan bisa melihat bagan dasar yang terdiri atas cahaya melalui sepasang kacamata yang berbentuk seperti "Google Glass".
Mata bionik tersebut mengambil gambar dan keterangan dari kamera digital yang dilekatkan padanya dan memproses semua itu menjadi sinyal, yang akan dikirim nir-kabel ke satu mikrocip yang dipasangkan di otak penerima.
Gagasan dasar mata bionik ialah memintasi mata yang rusak dengan mengirim sinyal pandangan langsung ke otak melalui hubungan nir-kabel.