REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Gusti M Hatta mengatakan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) selalu bertumpu pada kebutuhan masyarakat.
"Pengembangan iptek harus bertumpu pada kebutuhan masyarakat. Bukan hanya sumber daya alam menjadi tumpuan, tetapi juga kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk kemakmuran bangsa," kata Gusti M Hatta pada puncak peringatan Hakteknas ke-18 Tahun 2013 di Jakarta, Kamis (29/8).
Hasil riset tidak boleh berhenti di laboratorium tetapi juga harus dapat untuk menggerakkan ekonomi bangsa, ujar dia. Fungsi Puspitek di Serpong terus dimaksimalkan di mana masyarakat, industri, lembaga, hingga kementerian dapat memanfaatkan fasilitas untuk kemajuan riset yang hasilnya dapat dirasakan masyarakat.
Penguatan sistem inovasi dilakukan di 16 daerah. Beberapa skema juga dijalankan untuk memperkuat inovasi nasional melalui daerah, lanjutnya.
Kenaikkan tunjangan fungsional peneliti yang diberikan pada Hakteknas ke-17 di Bandung sangat berarti. "Yang kita tunggu sekarang karya nyata dari peneliti," ujar Gusti.
Sementara itu kegiatan untuk memperingati Hakteknas, menurut Gusti, telah berlangsung sejak Februari 2013. Kegiatan diikuti perekayasa, peneliti, ahli, industri, hingga masyarakat.
Pada puncak peringatan Hakteknas ke-18 di Sasono Utomo Taman Mini Indonesia Indah, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono diperkenalkan produk terbaru hasil pengembangan industri pertahanan dalam bentuk Kendaraan Multifungsi yakni Komodo.
Produk lain yang akan diperlihatkan adalah senapan sniper Kal 12,7 dengan silencer oleh PT Pindad, bahan semai awan CoSAT 1000 kerjasama PT Pindad dengan BPPT, Daya Prime Pentolite Booster oleh PT Dahana, berbagai peralatan sistem radio oleh PT LEN, serta plat baja tahan peluru dan aus oleh PT Krakatau Steel.
Seluruh produk yang ditampilkan tersebut, menurut dia, merupakan tindak lanjut penyerahan cetak biru riset dan pengembangan teknologi produk peralatan pertahanan dan keamanan yang dilakukan pada peringatan Hakteknas ke-17 di Bandung.
Ikuti Whatsapp Channel Republika