REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Prestasi Turki dalam industri pertahanan dalam beberapa tahun terakhir terus menarik mitra baru yang potensial seperti Brasil sesama negara ekonomi berkembang terkemuka.
Potensi kerja sama proyek industri pertahanan diharapkan akan dibahas oleh pejabat tingkat atas dari kedua belah pihak.
Potensi kerja sama inidibahas berikut kunjungan Celso Amorim, Menteri Pertahanan Brazil, di Turki.
"Saya pikir kita akan membahas tujuh atau delapan [proyek] dan kemudian berkonsentrasi pada dua atau tiga proyek," kata Amorim kepada Todays Zaman baru-baru ini.
Rencananya, kedua negara akan saling membeli senjata yang diproduksi masing-masing negara.
Turki saat ini sudah memproduksi kapal laut korvet sendiri dengan teknologi siluman, Milgem, dan pesawat tak berawak jarak jauh Anka (phoenix) serta helikopter tempur T-129 ATAK.
Menurut TR Defense, Brazil tampaknya tertarik kerja sama membangun korvet dan helikopter.
"Saya pikir UAV Anka juga mungkin," katanya. Menurutnya, kedua negara dapat saling berbagi informasi di bidang pertahanan.
Industri pertahanan Brazil cukup bagus di Amerika Latin. Negara ini sudah mampu meluncurkan satelit ke luar angkasa secara mandiri dan produk roketnya, seperti Astros II MLRS yang banyak dibeli negara-negara Asia.
Sementara itu, Turki mempunyai industri maritim dan kendaraan tempur tapi lemah di bidang teknologi ruang angkasa dan sistem pertahanan rudal.