REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Arianto Leman Soemowidagdo mengembangkan tungku pelebur aluminium untuk pembelajaran di sekolah menengah kejuruan.
"Tungku pelebur aluminium itu diciptakan menggunakan bahan bakar gas sehingga berbeda dengan tungku pelebur yang sudah ada," kata Arianto Leman di Yogyakarta, Selasa (19/2).
Dengan demikian, kata dia, tungku pelebur aluminium itu lebih bersih dan bebas polusi daripada bahan bakar arang, serta lebih hemat jika dibandingkan dengan tungku berbahan bakar solar. "Dari sisi operasional tungku pelebur aluminium untuk pembelajaran di sekolah menengah kejuruan (SMK) itu lebih ringkas dan mudah dalam penggunaan maupun perawatannya," katanya.
Menurut dia, pengembangan tungku pelebur aluminium untuk pembelajaran di SMK dilatarbelakangi oleh pengecoran aluminium berkembang pesat seiring dengan tuntutan dunia industri dewasa ini. "SMK sebagai lembaga pendidikan yang menyiapkan lulusannya untuk memasuki dunia kerja dituntut mampu memberikan pengalaman nyata situasi dunia kerja, termasuk di dalamnya pengecoran aluminium," katanya.
Ia mengatakan bahwa tungku pelebur aluminium untuk pembelajaran di SMK itu telah melalui proses kajian, rancangan, dan pembuatan secara intensif di Laboratorium Bahan dan Pengolahan Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik UNY.
"Setelah melalui proses kajian, rancangan, dan pembuatan secara intensif di Laboratorium Bahan dan Pengolahan Jurusan Pendidikan Teknik Mesin UNY, tungku pelebur aluminium tersebut, kemudian diserahkan penggunaannya ke SMK Muhammadiyah Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)," katanya.