REPUBLIKA.CO.ID, PHILEDELPHIA -- Panda raksasa pengunyah bambu tidak hanya makan banyak tumbuhan, mereka tampaknya juga menyukai rasa manis.
Para ilmuwan yang mempelajari beruang hitam putih itu mengatakan panda yang hampir selalu makan bambu dengan sangat sedikit kandungan gula juga menunjukkan kesukaan kuat pada pemanis.
Para peneliti juga menguji DNA panda dan menemukan kesesuaian dengan gen "reseptor manis" milik manusia yang mendukung kemampuan mereka merasakan gula.
"Panda raksasa suka yang manis," kata ahli genetika perilaku Danielle Reed dari Monell Chemical Senses Center di Philadelphia, yang memimpin studi tersebut, seperti dikutip kantor berita Reuters.
"Kami sedikit terkejut. Meski demikian, memperoleh bukti bahwa mereka mungkin suka apel, ubi dan seterusnya, kami tidak sepenuhnya terkejut," tambah ahli biologi molekuler Monell, Peihua Jiang, yang juga terlibat dalam penelitian itu.
Penelitian mereka melibatkan delapan panda raksasa di Shaanxi Wild Animal Rescue and Research Center di China, yang paling muda berusia tiga tahun dan yang tertua 22 tahun.
Beruang-beruang itu diberi dua mangkuk cairan, satu berisi air tawar dan yang lain berisi campuran air dengan satu dari enam jenis gula alami: fruktosa, galaktosa, glukosa, laktosa, maltosa dan sukrosa.
Panda-panda itu diperbolehkan meminumnya selama empat menit dan ternyata mereka lebih menyukai semua campuran air dan gula, khususnya fruktosa dan sukrosa, dibandingkan dengan air saja.
"Mereka sering mengosongkan mangkuk berisi campuran air gula," kata Jiang.
Para peneliti kemudian melakukan pengujian yang sama dengan lima pemanis buatan, tapi panda-panda itu kurang tertarik dengan jenis minuman itu.