Kamis 25 Nov 2010 20:45 WIB

Pertumbuhan New Bussines Telkomsel Lebih dari 50 Persen

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Telkomsel akan serius mengembangkan new bussines untuk mendongkrak pertumbuhan pendapatan. Tahun ini, kontribusi New Bussines terhadap pertumbuhan keseluruhan Telkomsel diperkirakan mencapai 14 persen, atau mengalami kenaikan lebih dari 50 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang baru mencapai 9 persen.

New bussines yang akan dikembangkan antara lain, layanan mobile digital, mobile broadband, mobile wallet, dan mobile advertising. ''Ke depan, new bussines akan menjadi sumber pendapatan utama. Operator yang menguasai sektor ini akan menguasai industri seluler,'' kata Direktur Utama Telkomsel, Sarwoto Atmosutarno.

Pertumbuhan pendapatan New Bussines di Telkomel, dilukiskan Sarwoto mengalami pertumbuhan yang bagus. '' Tahun lalu, kontribusi new bussines sekitar sembilan persen dari seluruh pendaparan Telkomsel. Tahun ini diperkirakan naik menjadi 14-15 persen,'' kata Sarwoto.

Diminta komentarnya soal pertumbuhan pendapatan Telkomsel yang diperkirakan sekitar lima persen, Sarwoto menyebut bahwa tingkat pertumbuhan ini terjadi pada Industri seluler di Indonesia. ''Bukan hanya Telkomsel saja. Kalau kita lakukan apple to apple, untuk pendapatan seluler angkanya akan relatif sama,'' kata Sarwoto.

Pertumbuhan pendapatan Telkomsel diperkirakan hanya mencapain lima persen tahun ini. Angka ini jauh dari prediksi manajemen Telkom --induk Telkomsel--, yang berharap anak perusahaanya bisa membukukan pertumbuhan pendapatan hingga dua digit. Karena pertumbuhan hanya mencapai sekitar lima persen, maka tahun 2011 belanja TelkomGroup akan diturunkan.

Belanja modal (capital expenditure) Telkomsel yang dalam lima tahun terakhir ini rata-rata  mencapai 1,5 miliar Dolar AS per tahun diperkirakan akan dikurangi hingga 30-an persen menjadi sekitar 1 miliar dolar AS saja. Selain faktor pertumbuhan pendapatan, makin murahnya biaya infrastruktur menjadi pertimbangan bagi penurunan capex tahun 2011.

Tingkat pertumbuhan pendapatan yang relatif rendah ini disebut Sarwoto menggambarkan kondisi industri seluler di Indonesia saat ini. Ia menyebut industri seluler di Indonesia telah memasuki fase saturated (jenuh).  '' Oleh karena itu pertumbunan pendapatan industri seluler,ya segitu saja ( lima persen,red),'' kata  Sarwoto Atmosutarno,

Diminta komentanya mengenai kontribusi layanan USO--dimana Telkomsel telah memenangkan tender pembangunan layanan telekomunikasi pada 25 ribu titik, Sarwoto menyebut saat ini belum tampak. ''Bila satu titik menyumbang lima pelanggan baru, pelanggan baru masih sekitar 125 ribu. Dibandingkan dengan jumlah pelanggan Telkomsel saat ini, angka itu masih kecil,'' kata Sarwoto.

Namun demikian, mempertimbangkan kapasitas yang ada di masing-masing titik, jumlah pelanggan memang bisa diditingkatkan lagi. '' Kami telah mendorong jaringan distribusi masuk ke desa-desa untuk menyediakan kartu perdana dan vocer. Ini akan mendorong peningkatan jumlah pelanggan di desa-desa USO,'' kata Sarwoto.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement