REPUBLIKA.CO.ID,MAKASSAR--Penjualan produk Telkomsel dari sisi costumer base, layanan modem maupun mitra outlet pada semester I tahun 2011 mengalami pertumbuhan hingga 13 persen.
"Sepanjang Januari hingga Juni, jumlah pelanggan baru di area Sulmalirja (Sulawesi, Maluku, Irian Jaya) tercatat mencapai 1,3 juta lebih pelanggan. Sementara untuk layanan Broadband (modem) tercacat mencapai 170 ribu orang," kata Vice President PT Telkomsel Area Pamasuka, Agus Mulyadi, dalam jumpa persnya di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa.
Sedangkan mitra outlet, kata dia, sepanjang semester I rata-rata tumbuh sekitar 700 outlet setiap bulannya. Untuk masalah tidak terulangnya ganguan, sebutnya, telah dilakukan antisipasi dengan menambah jaringan Base Transceiver Station (BTS) pada 2011 sebanyak 600 unit inklut transmisis dan Mobile Switch Center.
"Ditergetkan hingga akhir tahun sudah terbangun 1.000 unit BTS baru. Sejauh ini, total BTS yang telah terbangun sesuai laporan mencapai 4061 unit.
General manager Sales and Customer Service Regional Sulmalirja, Harris Widjaya mengaku, upaya yang telah dilakukan untuk meningkatkan bisnis yakni dengan program bundling dan penerapan program cluster kepada outlet penjual produk Telkomsel.
"Program tersebut pada outlet yang telah menyatakan siap bekerjasama hampitr dipastikan tidak menjual produk operator lainnya selain Telkomsel," akunya.