Selasa 02 Aug 2011 19:24 WIB

Telkomsel Tambah Kapasitas 40 Persen

Menara Komunikasi Telkomsel
Foto: ANTARA
Menara Komunikasi Telkomsel

REPUBLIKA.CO.ID,MAKASSAR--Menghadapi Ramadan dan lebaran tahun ini, PT Telkomsel wilayah Sulawesi, Maluku dan Papua memperbesar kapasitas jaringan hingga 40 persen didukung pembangunan infrastruktur dua kali lipat lebih banyak dari jumlah pelanggan.

"Kita membangun dengan kapasitas tampung hingga 24 juta pelanggan, pelanggan kita sekarang 14 juta berarti kita bangun dua kali lipat," kata General Manager Network Operation Telkomsel Sulawesi, Maluku dan Papua, Cecep Riswanda di Makassar, Selasa.

Besarnya kapasitas daya tampung jaringan ini merupakan jawaban dari pihaknya ketika ditanya soal jaminan kualitas jaringan terutama pada saat menjelang lebaran. "Mudah-mudahan kualitas jaringan bisa memenuhi kebutuhan pelanggan. Kita sudah persiapkan lebih dari 40 persen okupansi jaringan kita," tambahnya.

Menurutnya, akan ada penambahan ratusan radio di wilayah timur Indonesia untuk memperkuat daerah-daerah yang menjadi rute mudik seperti pelabuhan, bandara dan tempat-tempat orang terkonsentrasi.

General Manager Sales dan Customer Services Telkomsel Sulawesi Maluku dan Papua Haris Wijaya mengatakan, kondisi jaringan, persiapan jelang lebaran dan peresmian kantor area di Makassar, adalah hal-hal yang dibicarakan dalam pertemuan dengan Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo.

Hingga akhir tahun ini, pihaknya berkomitmen menambah hingga 1200 Base Tranceiver Station (BTS). Dari target tersebut hingga semester satu 2011, sekitar 630 BTS telah berhasil dirampungkan di wilayah Sulawesi, Maluku dan Papua. Sebanyak 311 di antaranya berada di Sulsel.

Jumlah pembangunannya terus bertambah tiga hingga empat BTS per hari. "Kita kebut pembangunannya sebelum lebaran,"tambahnya.

Masih banyaknya keluhan dari masyarakat soal kualitas layanan komunikasi Telkomsel, ia mengatakan, pembangunan hingga semester satu ini mungkin belum bisa memenuhi seluruh permintaan dan keluhan.

"Proses pembangunan sudah kita kebut saja masih terasa kurang, apalagi dengan kondisi timur Indonesia yang dinamika dan geografinya lain dibandingkan wilayah lain,"ujarnya.

Percepatan pembangunan BTS ini menjadi sebuah rekor tersendiri bagi pihaknya karena biasanya pembangunan satu "site"membutuhkan waktu hingga tiga bulan.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement