REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN - Pengguna Internet di Indonesia hingga saat ini mencapai 48 juta orang. Jumlah itu pada 2015 diprediksi mengalami lonjakan menjadi 100 juta pengguna.
Staf Ahli Bidang Komunikasi dan Media Massa Kementerian Komunikasi dan Informatika, Henry Subiakto, di Banjarmasin Rabu mengatakan, khusus pengguna Internet wilayah Jakarta ditetapkan sebagai pengguna Internet dan Twitter terbesar di Asia.
Tingginya pengguna Internet di Indonesia tersebut membawa dampak positif dan negatif bagi kemajuan ekonomi dan pengetahuan masyarakat.
"Jumlah pengguna Internet yang cukup besar tersebut berdampak positif bagi kemajuan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat tetapi juga bisa berdampak negatif," katanya.
Menurut Henry saat memaparkan tentang Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK) di Hotel "A" Banjarmasin, dengan Internet masyarakat bisa mengetahui berbagai informasi dari seluruh dunia.
Selain itu, berbagai hal mulai dari pemasaran bahkan informasi tentang kesehatan dengan mudah bisa diketahui melalui jaringan Internet dengan mudah dan murah.
Sisi negatifnya, kata dia, akan berpengaruh buruk bila dimanfaatkan untuk hal-hal yang tidak berguna misalnya hanya untuk melihat situs porno.
Selain Internet, saat ini pengguna handphone di Indonesia juga mengalami lonjakan luar biasa yaitu mencapai 185 juta pengguna, hal tersebut terjadi karena tarif pulsa di Indonesia merupakan tarif termurah di dunia.
Pada 2005, kata Henry, tarif pulsa telepon di Indonesia merupakan tarif termahal di dunia, namun kini menjadi negara dengan tarif pulsa paling murah.
Hal tersebut tentu menjadi hal yang sangat menguntungkan bagi masyarakat, sehingga wajar bila hampir semua orang mulai dari kalangan elit hingga masyarakat bawah telah memanfaatkan handphone.