Rabu 15 Feb 2012 23:03 WIB

Koneksi Cepat akan Dorong Industri Konten Internet

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Indonesia memiliki potensi dan peluang yang sangat besar untuk mengembangkan industri konten Internet, namun diperlukan broadband atau koneksi internet transmisi data berkecepatan tinggi.

"Broadband atau koneksi Internet transmisi data berkecepatan tinggi sangat penting, dan sangat berpotensi untuk mengembangkan industri konten Internet di Indonesia," kata Ketua Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel), Setyanto Santosa, di Jakarta Rabu.

Setyanto mengatakan bahwa industri konten Internet merupakan industri yang memiliki peluang besar di masa sekarang, dan bisa dikatakan, untuk memulai industri tersebut tidak perlu mencari pekerjaan.

"Untuk menjalankan industri ini, seperti membuat game di Internet hanya perlu duduk dan bekerja di depan komputer dengan koneksi Internet berkecepatan tinggi, dan bisa langsung menjual konten tersebut," tambah Setyanto.

Setyanto mengatakan bahwa pentingnya broadband tersebut, sudah dia suarakan sejak lima tahun yang lalu karena dia beranggapan bahwa dengan adanya broadband tersebut industri konten internet bisa hidup.

"Namun, syaratnya hanya satu, broadband tersebut harus tersedia di rumah-rumah dan saya yakin dengan tersedianya broadband di tiap-tiap rumah, maka generasi muda akan mulai berkreasi untuk menghasilkan konten Internet tersebut," kata Setyanto.

Untuk membangun broadband, lanjut Setyanto, telah ada konsep ICT Fund yang merupakan skema penggalangan dana yang dihimpun dari 1,25 persen pendapatan kotor seluruh penyelenggara telekomunikasi di Indonesia untuk program Universal Service Obligation (USO).

"Dana dari ICT Fund tersebut bisa dipergunakan untuk membangun broadband di daerah-daerah yang belum bisa dibangun oleh para operator," lanjut Setyanto.

Namun, kata Setyanto, untuk segera melaksanakan pembangunan tersebut cenderung lama pada proses tender, dan sudah seharusnya ada langkah khusus agar tender bisa dipercepat.

Dalam kesempatan yang sama, konsultan senior Frost & Sullivan, Iwan Rachmat, mengatakan bahwa pada tahun 2016 mendatang, pertumbuhan broadband di Indonesia diproyeksikan mencapai 60 persen yang didorong oleh penggunaan dan turunnya harga telepon genggam, meningkatnya pengguna sosial media dan jual beli online.

"Pertumbuhan broadband di Indonesia akan mencapai 60 persen pada tahun 2016, dan hal tersebut didorong oleh penggunaan dan turunnya harga telepon genggam, meningkatnya pengguna sosial media dan jual beli online," kata Iwan.

Iwan mengatakan bahwa penggunaan internet akan tumbuh kurang lebih sebesar 29,7 persen pada tahun 2010-2015, sementara untuk penggunaan koneksi data juga akan tumbuh sebesar 21,9 persen di tahun 2011-2016.

"Baik peningkatan penggunaan internet ataupun koneksi data tersebut didorong oleh meningkatnya pengguna sosial media dan segala sesuatu yang tersedia di internet," tambah Iwan.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement