Sabtu 25 Feb 2012 16:32 WIB

Satelit Komunikasi Militer 3G Diluncurkan Roket Atlas

Roket Atlas V membawa satelit komunikasi militer berbasis 3G (ilustrasi)
Foto: Antara
Roket Atlas V membawa satelit komunikasi militer berbasis 3G (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CAPE CANAVERAL - Satu roket tak berawak, Atlas 5 diluncurkan dari Stasiun Angkatan Udara Cape Canaveral pada Jumat (25/2). Roket tersebut membawa satelit pertama dalam jejaring militer baru yang dirancang untuk memberikan komunikasi seperti ponsel 3G bagi pasukan yang bergerak.

Atlas 5, roket setinggi 20-kaki (enam meter), yang diluncurkan pada pukul 17.15 waktu setempat (22.15 GMT), menembus langit cerah dan melesat di atas Samudra Atlantik untuk memasok satelit Sistem Pengguna Ponsel pertama Angkatan Laut ke orbit.

Pesawat ruang angkasa, yang disebut MUOS-1, adalah bagian dari jejaring lima satelit yang direncanakan, yang akan beroperasi seperti menara ponsel di ruang angkasa untuk secara signifikan meningkatkan kapasitas komunikasi kepada militer AS dan negara-negara mitra, termasuk untuk pertama kali, satelit komunikasi UHF bagi pengguna bergerak.

"Saat ini satuan-satuan kami akan duduk di satu tempat, dengan antena menunjuk lurus pada satelit untuk dapat menggunakan satelit komunikasi gelombang-sempit," kata Manajer Program Paulus Ghyzel kepada wartawan sebelum peluncuran.

"Ketika kami membawa MUOS secara online, kami membuka kemampuan yang memungkinkan mereka untuk bergerak di sekitar ruang pertempuran dan dapat terus berkomunikasi di luar garis-pantau (dari satelit),"katanya.

Sistem ini "pada dasarnya seperti sebuah menara telepon selular di langit," kata Mark Pasquale, manajer program MUOS dan wakil presiden pembangun satelit pembangun Lockheed Martin.

"Anda dapat menganggap terminal pengguna genggam sangat kuat, smartphone kasar, "katanya.

MUOS suara, video dan layanan data akan tersedia untuk pengguna apakah mereka berada di dalam kendaraan, kapal, kapal selam, pesawat atau hanya dengan berjalan kaki saja, meskipun ponsel berkemampuan seperti itu mungkin belum tentu akan muncul sampai musim panas mendatang.

General Dynamics C4 Systems, kontraktor utama untuk terminal pengguna telepon genggam, masih bekerja pada teknologi yang diperlukan untuk berkomunikasi dengan sistem seperti 3G.

Sampai saat itu, pengguna dapat memanfaatkan warisan satelit sistem komunikasi gelombang-sempit, mirip dengan apa yang saat ini digunakan pada satelit-satelit kapal Angkatan Laut UFH yang telah mengalami penuaan.

Secara keseluruhan, MUOS dirancang untuk menyediakan pengguna militer 10 kali lebih kemampuan komunikasi atas sistem yang ada, termasuk suara simultan, video dan data.

Dengan berat hampir 15.000 pon (6.804 kilogram), MUOS-1 adalah satelit terberat yang diluncurkan sampai saat ini oleh sebuah roket Atlas, yang dibangun dan diterbangkan oleh United Launch Alliance, satu kemitraan Boeing dan Lockheed Martin.

Militer AS akan mengeluarkan biaya lebih dari 5,3 miliar dolar untuk mengengembangkan jaringan MUOS, termasuk kendaraan peluncur.

sumber : Antara/Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement