Selasa 10 Apr 2012 22:39 WIB

Teknologi LTE Masih Tersandung Pita Frekuensi

Red: Yudha Manggala P Putra
Seorang teknisi sedang melakukan maintenance berkala di Base Tranceiver Stations (BTS) Solar Cell Telkomsel di Pulau Panjang – Serang.
Seorang teknisi sedang melakukan maintenance berkala di Base Tranceiver Stations (BTS) Solar Cell Telkomsel di Pulau Panjang – Serang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Penerapan teknologi Long Term Evolution (LTE) hingga saat ini masih terhambat ketersediaan pita frekuensi. 

"Saat ini, pemerintah belum memutuskan frekuensi mana yang bisa digunakan operator untuk menunjang rencana besar ini. Kami yakin pemerintah sedang mengatur frekuensinya dan mengatur frekuensi bukan perkara mudah karena banyak aspek yang menjadi landasan pemerintah sebelum menentukan pilihan," kata Direktur Perencanaan dan Pengembangan Telkomsel, Herfini Haryono, di Jakarta, Selasa.

Menurut Herfini, aspek yang harus diperhatikan pemerintah adalah kebutuhan operator, kemampuan operator dan potensi apakah operator bisa membayar tepat waktu sewa frekuensi tersebut.

"Aspek itu yang menjadi pertimbangan utama bagi pemerintah dalam mengatur frekuensi. LTE di Indonesia masih bisa menggunakan frekuensi 700MHz, 1800MHz, dan 2,1 MHz, hanya saja frekuensi tersebut tidak kosong atau telah digunakan operator selular dan perusahaan penyiaran," paparnya.