REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) Regional Jawa Timur menargetkan minimal satu juta pelanggan menggunakan layanan internet Speedy hingga akhir 2013 dengan memaksimalkan jaringan telepon rumah milik pelanggan.
"General Manager Consumer Service" Telkom Jatim Stanislaus Susatyo kepada wartawan di Surabaya, Selasa, mengatakan, hingga saat ini layanan Speedy baru diakses sekitar 400.000 pelanggan di Jatim, termasuk 100.000 pelanggan baru dari program Speedy Instan.
"Kami akan merealisasikan target tersebut dengan meng-'upgrade' (meningkatkan kualitas) jaringan ke rumah-rumah pelanggan agar segera siap untuk layanan internet (ready to broadband)," katanya dengan menambahkan total pelanggan telepon tetap atau rumah di Jatim lebih kurang 1,5 juta.
Ia menambahkan, proses peningkatan kualitas jaringan tersebut bebas biaya dan nantinya pelanggan yang sudah mempunyai telepon rumah, tetapi belum berlangganan Speedy akan dipasangi instalasi modem wifi secara gratis.
"Nantinya pelanggan dapat mencoba internet secara cuma-cuma selama satu bulan dan selanjutnya mereka dapat menggunakan layanan apabila diperlukan dengan sistem prabayar secara harian atau berlangganan bulanan," ujarnya.
Menurut Susatyo, program peningkatan layanan ini telah dilakukan di sejumlah kawasan perumahan di Surabaya sejak beberapa waktu lalu dan mendapat respon positif dari pelanggan.
Executive General Manager Telkom Divisi Consumer Service Area Timur Iskriono Windiarjanto menambahkan, percepatan penetrasi internet ini merupakan salah satu bagian dari program "Indonesia Digital Network" (IDN) yang dibangun hingga tahun 2015.
"Sampai 2013, kami targetkan bisa mencapai dua juta pelanggan Speedy di area timur dan satu juta di antaranya diharapkan kontribusi dari pelanggan di Jawa Timur," katanya.
Menurut Iskriono, program IDN akan menjadi katalisator dalam menggerakkan sektor teknologi informasi dan komunikasi, sebagai salah satu upaya mempercepat pertumbuhan ekonomi, seperti yang dicanangkan pemerintah melalui MP3EI (Rencana Induk Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia.
Ia menambahkan, penetrasi internet khususnya layanan pita lebar (broadband) di Indonesia masih tertinggal dibanding dengan negara-negara tetangga, seperti Malaysia dan Singapura.
Padahal, dari hasil survei beberapa lembaga riset menyebutkan bahwa ekonomi sebuah negara berkembang akan tumbuh sekitar 1,38 persen, apabila tingkat penetrasi broadband-nya naik 10 persen.
"Pencapaian itu yang akan kami kejar melalui program jangka panjang sampai 2015 dengan membangun IDN. Apalagi, broadband akan menjadi tren kebutuhan masyarakat ke depan," tambahnya.
Fakta terjadinya peningkatan jumlah pelanggan pada layanan broadband juga terlihat dari pencapaian kinerja PT Telkom sampai dengan triwulan III-2012.
Jumlah pelanggan layanan pita lebar baik sekitar 42,5 persen menjadi 15,9 juta pelanggan,
sementara pelanggan telepon tetap juga meningkat 4,4 persen menjadi 8,8 juta pelanggan.
Dari sisi layanan "mobile broadband", pelanggan BlackBerry tumbuh pesat hingga 68,7 persen atau menjadi 5,1 juta pelanggan, begitu juga pelanggan Telkomsel Flash naik 45,6 persen (8,6 juta pelanggan) dan Speedy 2,1 juta pelanggan (tumbuh 2,4 persen).