REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI) mendorong operator dan perusahaan telekomunikasi di Indonesia melakukan monetisasi layanan data sebagai upaya memudahkan pelanggan sekaligus mengoptimalkan profitabilitas.
Ketua Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI) Alexander Rusli di Jakarta, Senin (21/4), mengatakan monetisasi layanan data mendesak dilakukan perusahaan dan operator telekomunikasi di Tanah Air sebagai respon terhadap perkembangan sektor telekomunikasi yang semakin pesat.
"Kita harus mendorong pelanggan untuk mengakses layanan data lebih banyak, jadi memang harus ada daya tarik yang bisa mengundang mereka untuk melakukannya," kata Alex.
Ia mengatakan hal itu mendesak dilakukan mengingat penggunaan smartphone yang perkembangannya juga kian pesat di Indonesia.
Salah satu hal yang bisa dilakukan, menurut Alex, yakni melakukan monetisasi layanan data agar operator telekomunikasi di Tanah Air bisa memperoleh revenue yang maksimal, di samping layanan voice maupun SMS.
Ia berpendapat revenue lain selain dari pos suara dan SMS harus diciptakan sebagai upaya mendongkrak profitabilitas perseroan.
Monetisasi sendiri merupakan proses konversi sesuatu yang tidak mempunyai nilai menjadi sesuatu yang mempunyai nilai jual yang lebih. Beberapa yang bisa dilakukan yakni memperkuat layanan e-money dan pengkayaan konten digital dengan bekerja sama insan kreatif.
"Operator bisa menggandeng content provider untuk kerja sama konten kreatif. Contoh lain dengan menawarkan mobile advertising digital atau mobile money," katanya.
Ia menambahkan profitabilitas melalui layanan digital diharapkan dapat terus tumbuh dan berkembang untuk jangka panjang. "Kita terus bekerja sama dengan Kementerian Kominfo dan Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia," katanya.
Di sisi lain, pihaknya berharap adanya insentif dan regulasi yang mendukung industri kreatif digital dan industri telekomunikasi secara umum.