#islam-sejarah

Para bangsawan pengikut Diponegoro yang menjadi Kiai dengan memimpin Pesantren Takeran.

Sabtu , 09 Nov 2019, 10:00 WIB

Jihad dan Makrifat Santri Orang Jawa

Oleh: Muhammad Subarkah, Jurnalis Republika Makrifat berarti tolak penduaan:karena badan ini pasti musnahtak usah merisaukannya,kehadirian khayali, terlalu tak berarti untukdipertahankan.Berusahalah hanya demiHakikat sejati Yang MahaadaMakna Islami... Bait puisi itu memang...

Jumat , 01 Nov 2019, 06:17 WIB

Aparat Juga Harus Memahami Pandangan Kritis dan Radikal

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Dewan Masjid Indonesia (DMI) Imam Addaruquthni menuturkan aparat penegak hukum harus turut memahami tentang apa itu radikal dan kritis. Jika gagal paham, akan banyak korban kriminalisasi lantaran sikap kritis dianggap radikal."Aparat juga harus memahami pandangan yang kritis, keras, yang disampaikan secara vulgar, dan pandangan yang disebut radikal. Kalau salah menanganinya, orang kritis bisa dikatakan...

Kamis , 31 Oct 2019, 05:58 WIB

Imam Bukhari Gagal Paham Bahasa Arab?

Oleh: Menachem Ali , Dosen Philology, Universitas Airlangga Imam Bukhari (w....

Selasa , 29 Oct 2019, 04:33 WIB

Dari ‘Kaphe’ Ke Kafir: Istilah Yang Bikin Heboh dan Radikal?

Oleh: Muhammad Subarah, Jurnalis Republika.Bagi non Muslim, tak hanya...

Sabtu , 26 Oct 2019, 08:24 WIB

Bukti Bacaan Mushaf Usmani dan Shahih Bukhari

Oleh: Menachem Ali , Dosen Philology Univeritas Airlangga. Saat ini, Quran...

Surat dari warga negara Indonesa yang berada di kamp Roj Suriah..

Kamis , 17 Oct 2019, 09:52 WIB

Invasi Turki ke Kurdistan: Waspadai ‘Sel Tidur' ISIS

Selasa , 15 Oct 2019, 10:29 WIB

Mufti Rusia: Poligami Jawaban Cegah Zina dan Moral Bobrok?

Raja Pakubuwono X ketika berkunjung ke Masjid Luar Batang 1920

Ahad , 13 Oct 2019, 14:00 WIB

Islam dan Pesantren Akar Radikalisme di Jawa?

Alquran dengan terjemahan bahasa Sangsekerta (Sanskrit)it

Sabtu , 12 Oct 2019, 09:31 WIB

Sanskrit dan Islam Asia Tenggara: Bumi Pertiwi Syirik?

Debat antara Arteria Dahlan dan Emil Salim di acara 'Mata Najwa'

Sabtu , 12 Oct 2019, 04:33 WIB

Pahit Manis Lidah: Dari Natsir, Aidit, Arteria, Hingga UAS

Peziarah berdoa di makam keluarganya saat ziarah kubur di TPU Sirnaraga, Jalan Pajajaran, Kota Bandung, Jumat (3/5).

Rabu , 09 Oct 2019, 12:04 WIB

Hukum Ziarah Kubur Bagi Muslimah

Rabu , 09 Oct 2019, 08:56 WIB

Soal Muslim Uighur, AS Tambah Daftar Hitam Perusahaan Cina

Senin , 07 Oct 2019, 04:33 WIB

Indonesia Masa Kini dan Imajinasi Kekuasaan Jawa

Selasa , 01 Oct 2019, 10:44 WIB

'Mulkahu' atau 'Malikahu' pada Kitab Sahih Bukhari?

Senin , 30 Sep 2019, 10:54 WIB

Kisah Brutalnya Hari Usai G30S PKI di Yogyakarta

Senin , 09 Sep 2019, 12:15 WIB

Perda Pesantren Ditolak, Jabar Buat Pergub

Perantau Muslim asal Indonesia dengan pakain khas sehari-hari, kain sarung.

Senin , 09 Sep 2019, 05:03 WIB

Kisah Perantau Muslim Jelang Pemilu Di Norwegia

Tiga bapak bangsa Syahrir, Sukarno, Moh Hatta.

Istilah 'Islam Radikal' Bermula dari Mana?

Oleh: Sidik Sasmita, Peserta Magister Ilmu Sejarah FIB UGM. Peneliti Mukti Ali Institute (MAI) Yogyakarta “Radikal”, seperti kita ketahui pada hari-hari belakangan ini, seolah menjadi sebuah kata yang memiliki teleologi makna yang tak berkehabisan. Semakin tak berkesudahan ketika kata itu diremot oleh struktur kuasa kepentingan. Bahkan kata Radikal kian hari semakineksesif dan “seksi”. Akibatnya label monsteristik ini dilekatkan kepada entitas...

Buruh Gendong Mengaji. Buruh gendong mengaji di Sengong Endong-Endong Pasar Beringharjo, Yogyakarta, Jumat (17/5/2019).

Kamis , 05 Sep 2019, 10:46 WIB

Heboh Disertasi UIN: Hermeneutika Vs Tafsir Alquran

Pangeran Diponegoro naik kuda, mengenakan jubah dan surban, ketika beristirahat bersama pasukannya di bantaran sungai Progo, pada penghujung tahun 1830.

Senin , 02 Sep 2019, 04:55 WIB

Diponegoro, Kartini, dan Larangan Penerjemahan Alquran

Senin , 02 Sep 2019, 04:31 WIB

Asal Mula Kalender Islam dan Jawa

Sabtu , 31 Aug 2019, 07:44 WIB

Serban, Jubah, dan Inspirasi Kekhalifahan Otoman Diponegoro

Para pendiri bangsa tengah berapat. Terlihat ada Hatta yang kilmis dan ada juga Agus Salim dan Ahmad SUbarjo yang bejenggot.

Senin , 26 Aug 2019, 04:23 WIB

Salim, Hatta, Duterte, Mobil Menteri: 'Leiden Is Lijden'

Senin , 26 Aug 2019, 04:17 WIB

Salim, Hatta, Duterte, Mobil Menteri: 'Leiden Is Lijden'

Diorama suasana perumusan naskah proklamasi.

Sabtu , 24 Aug 2019, 10:41 WIB

Utang Kemerdekaan kepada Para Lelaki Berjenggot

Jumat , 23 Aug 2019, 06:01 WIB

Bung Karno, Ganefo: Kisah Es Lilin Berlidi Hingga Pasar

Rumah Sukarno wakaRumah Sukarno yang merupakan wakaf dari Habib Ali bin Fardj Martak di Jl Pegangsaan No 10 Jakarta.

Ahad , 18 Aug 2019, 08:53 WIB

Sederet Nama Terlupakan Pada Setiap Perayaan Kemerdekaan

Sabtu , 17 Aug 2019, 14:36 WIB

Habib Penyelamat Bendera Pusaka

Sabtu , 17 Aug 2019, 04:57 WIB

Lenin Juga Takut Khilafah

Jumat , 16 Aug 2019, 07:57 WIB

Tentang Pramoedya, Isti, Khalifah, Komunis, dan Kebanalan

Philip Manshaus (21 tahun), muncul di Pengadilan Norwegia dengan wajah memar.

Rabu , 14 Aug 2019, 13:12 WIB

Penyerang Masjid Norwegia Muncul dengan Wajah Memar

Selasa , 13 Aug 2019, 05:03 WIB

Haji, Jihad, Kekalifahan: Nasihat Hurgronje Bagi Kolonial

Suasana Shalat Idul Adha di oskow, ibu kota Rusia.

Ahad , 11 Aug 2019, 15:03 WIB

Jangan Kaget: Putin, Muslim Rusia, dan Idul Adha

Long March Divisi Siliwangi di awal kemerdekaan.

Kamis , 08 Aug 2019, 10:25 WIB

Tentang Pancasila, Bung Karno, Kartosuwiryo, dan Hilter

Cokro Aminoto dalam sebuah pertemuan Sarekat Islam

The China Riot, Sarekat Islam, Kedjawen dan Diponegoro

Oleh: Pof DR Ahmad Mansyur Suryanegara, Sejarawan Pangeran Diponegoro mulai diasingkan 1830. Wafat 1855. Kalau 50 tahun setelah wafat, 1855 + 50 = 1905. Tepat 16 Oktober 1905, didirikanlah Sjarikat Dagang Islam (SDI) di Solo.Pendirinya adalah Hadji Samanhoedi. Banyak penulis sejarah, mengikuti pendapat Residen Solo, SDI itu didirikan ketika ada Huru Hara Anti Cina (The China Riot) pada 1911 yang dibuat...

Pangeran Diponegoro naik kuda, mengenakan jubah da surban, ketika beristirahat bersama pasukannya di bantaran sungai Progo, pada penghujung tahun 1830.

Jumat , 02 Aug 2019, 09:02 WIB