
Rabu , 07 Dec 2022, 19:54 WIB
Benarkah Harus Viral Dulu Agar Direspons Pemerintah?

Rabu , 27 Jul 2022, 21:57 WIB
Dorong Ekonomi Rakyat, Pengamat: Pembuat Kebijakan Libatkan Partisipasi Publik

Rabu , 20 Apr 2022, 15:22 WIB
DSLS 2022: Kemampuan Analisis Data Modal Krusial dalam Pengembangan Talenta Digital

Rabu , 23 Feb 2022, 20:08 WIB
Penyesuaian Besaran NJOP di Kota Sukabumi Dinilai Wajar

Ahad , 16 Jan 2022, 00:19 WIB
Kebijakan Publik dalam Perspektif Islam

Senin , 20 Sep 2021, 00:56 WIB
Pakar: Negara Perlu Keluarkan Kebijakan Dukung Inovasi

Jumat , 31 Jul 2020, 18:55 WIB
Kebijakan Penanggulangan Covid-19 Masih Sisakan Masalah

Senin , 04 Nov 2019, 14:32 WIB
Pengamat: Jokowi tak Perlu Pangkas Eselon III dan IV

Selasa , 16 Dec 2014, 21:53 WIB
Presiden: Kebijakan Publik Harus Tepat

Senin , 13 May 2013, 17:48 WIB
Menkeu Baru Diharapkan Jangan Fokus di Anggaran

Sabtu , 11 May 2013, 08:12 WIB
APBN-P 2013 Defisit Capai 2,5 Persen

Rabu , 07 Mar 2012, 08:31 WIB
Pengamat: Kebijakan Publik Indonesia 'Bantat'
Muhammadiyah Kurang Pengaruhi Kebijakan Publik
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Upaya advokasi ormas Islam Muhammadiyah terhadap kebijakan publik masih kurang. Terutama kebijakan yang pro terhadap kepentingan rakyat dan kaum dluafa. Padahal, prinsip kebijakan tersebut memiliki semangat sama dengan visi dan misi Muhammadiyah. Demikian diungkapkan oleh Direktur Eksekutif Civil Islamic Institute (CII), Sudibyo Markus dari hasil penelitian awal CII tahun 2010. “Meski masih tahap uji coba tapi ke depan metode...