Demonstran memegang plakat yang menyerukan agar Perserikatan Bangsa-Bangsa mengambil tindakan, selama protes melawan kudeta militer Myanmar, di Yangon, Myanmar, 22 Februari 2021. Bisnis ditutup dan ribuan demonstran anti-kudeta turun ke jalan untuk pemogokan umum nasional yang dijuluki Pemberontakan 22222 atau Lima Dua, mengacu pada tanggal, 22 Februari 2021, meskipun junta militer memperingatkan tentang kekuatan yang mematikan.

Utusan HAM PBB Ingatkan Risiko Kelaparan di Kayah Myanmar

REPUBLIKA.CO.ID, NAYPYITAW - Negara bagian Kayah, Myanmar dapat mengalami risiko kelaparan dan kehilangan nyawa manusia "besar-besaran" lebih dari yang dibayangkan sejak militer merebut kekuasaan. Demikian kata seorang utusan hak asasi manusia (HAM) PBB, Rabu (9/6). Utusan PBB itu memperingatkan risiko kelaparan yang dapat terjadi di Kayah. Lebih dari 100.000 orang melarikan diri dari rumah mereka untuk menghindari konflik. Militer Myanmar telah...

Para pengunjuk rasa di jalan utama Mandalay, Myanmar, Minggu, 7 Maret 2021. Aksi kekerasan di Myanmar meningkat ketika pihak berwenang menindak protes terhadap kudeta 1 Februari lalu.

Serikat Buruh Siap Mogok Massal Lawan Junta Militer Myanmar

REPUBLIKA.CO.ID, YANGON -- Serikat buruh terbesar di Myanmar bersiap menggelar mogok massal untuk mengguncang perekonomian negara itu. Demonstrasi ini akan menambah tekanan pada pemerintahan jutan militer. Setidaknya sembilan serikat buruh dari berbagai sektor mulai dari konstruksi, pertanian hingga manufaktur mengajak 'semua rakyat Myanmar' berhenti bekerja. Langkah yang dilakukan untuk mendorong militer mengembalikan kekuasaan sipil dan membebaskan pemimpin pemerintah militer Aung...