Kamis , 08 Oct 2020, 06:15 WIB
Fadli Zon Minta Maaf tak Bisa Cegah Pengesahan RUU Ciptaker
Selasa , 06 Oct 2020, 14:21 WIB
FSGI: Pendidikan Bukan Barang Dagangan
Selasa , 06 Oct 2020, 14:12 WIB
Irwan Kecewa Mikrofonnya Dimatikan Saat Interupsi
Selasa , 06 Oct 2020, 12:40 WIB
Investor Dunia: UU Cipta Kerja Berisiko Bagi Hutan Indonesia
Selasa , 06 Oct 2020, 08:48 WIB
Gagal Jegal RUU Ciptaker, AHY Minta Maaf ke Rakyat
Selasa , 06 Oct 2020, 08:05 WIB
Syarief Hasan: Demokrat Tetap Menolak UU Cipta Kerja
Selasa , 06 Oct 2020, 06:06 WIB
Demokrat: Pimpinan DPR Sewenang-wenang Sahkan RUU Ciptaker
Senin , 05 Oct 2020, 23:03 WIB
Gubernur Jateng Imbau Buruh tak Lakukan Aksi Mogok Massal
Senin , 05 Oct 2020, 22:56 WIB
Buruh Pastikan Besok Tetap Mogok Nasional
Senin , 05 Oct 2020, 16:53 WIB
DPR: RUU Cipta Kerja tak Hilangkan Cuti Haid dan Hamil
Ahad , 04 Oct 2020, 14:32 WIB
KSPI Ungkap 7 Alasan Tolak Pengesahan RUU Cipta Kerja
Ahad , 04 Oct 2020, 12:16 WIB
Airlangga Harap RUU Ciptaker Dorong Pemulihan Ekonomi
Ini Tiga Catata Kritis Demokrat Terkait RUU Ciptaker
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fraksi Partai Demokrat menolak Rancangan Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja (RUU Ciptaker) disetujui menjadi undang-undang. Demokrat menilai, banyak hal yang harus dibahas kembali secara mendalam dan komprehensif. "Fraksi Demokrat menilai tidak perlu terburu-buru dalam pembahasan RUU Cipta Kerja, dan kami menyarankan dilakukan pembahasan lebih utuh dan melibatkan berbagai <i>stakeholder</i> yang berkepentingan," kata Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR...