Rabu , 27 Oct 2021, 16:36 WIB
YSKK Inisiasi PAUD Ramah Anak di Sukoharjo
Kamis , 27 Aug 2020, 13:50 WIB
Komisi X Raker dengan Nadiem Evaluasi PJJ dan POP
Jumat , 07 Aug 2020, 09:13 WIB
Soal POP, Kemendikbud Diimbau Perhatikan Catatan KPK
Kamis , 06 Aug 2020, 19:36 WIB
NU tak Kompak Putuskan Gabung atau Keluar dari POP
Kamis , 06 Aug 2020, 17:48 WIB
PBNU Putuskan Tetap Ikuti POP, Ini Alasannya
Selasa , 04 Aug 2020, 19:30 WIB
LP Ma'arif NU Minta Kemendikbud Tunda POP ke Tahun Depan
Senin , 03 Aug 2020, 21:35 WIB
Mendikbud Silaturahim, Muhammadiyah Bergeming
Senin , 03 Aug 2020, 21:27 WIB
KPAI Sarankan Anggaran POP untuk Gratiskan Internet PJJ
Senin , 03 Aug 2020, 19:21 WIB
Keputusan Final Muhammadiyah: Tetap Tolak Terlibat POP
Rabu , 29 Jul 2020, 16:22 WIB
Muhammadiyah Masih Belum Tentukan Sikap Soal POP
Rabu , 29 Jul 2020, 15:35 WIB
Minta Maaf Secara Langsung, Nadiem Kunjungi PP Muhammadiyah
Minta Maaf Secara Langsung, Nadiem Kunjungi PP Muhammadiyah
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Muti membenarkan informasi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim yang mendatangi Kantor PP Muhammadiyah pada Rabu (29/7). Ia menjelaskan, kedatangan Nadiem merupakan silaturahmi dari Kemendikbud sekaligus membahas beberapa kebijakan termasuk Program Organisasi Penggerak (POP).Mu'ti juga menyebutkan, kedatangan Nadiem sekaligus meminta maaf kepada PP Muhammadiyah secara langsung. "Silaturahmi saja. Dalam pertemuan...
Rabu , 29 Jul 2020, 15:35 WIB
Minta Maaf Secara Langsung, Nadiem Kunjungi PP Muhammadiyah
Rabu , 29 Jul 2020, 14:09 WIB
Tajuk Republika: Mengevaluasi POP
Rabu , 29 Jul 2020, 13:25 WIB
Nadiem Minta Maaf, Muhammadiyah Sudah Bulat Tolak POP
Rabu , 29 Jul 2020, 08:55 WIB
Menakar Relevansi POP dalam Menangkal Radikalisme
Rabu , 29 Jul 2020, 08:30 WIB
FGII Tetap Jalankan Program Terlepas Hasil Evaluasi POP
Selasa , 28 Jul 2020, 18:22 WIB
Nadiem Minta Maaf Soal Kisruh POP Kemendikbud
Selasa , 28 Jul 2020, 07:10 WIB
Meski Berpolemik, POP Kemendikbud Tetap Harus Dilanjutkan
Senin , 27 Jul 2020, 12:55 WIB
Solusi Kisruh Program Organisasi Penggerak Kemendikbud
Senin , 27 Jul 2020, 06:59 WIB
Legislator Dukung Mundurnya NU dan Muhammadiyah dari POP
Ahad , 26 Jul 2020, 16:47 WIB
Pengamat: Kemendikbud Harus Perkuat Konsep POP
Ahad , 26 Jul 2020, 15:24 WIB
PGRI: POP Kemendikbud Sebaiknya Ditunda Tahun Depan
Ahad , 26 Jul 2020, 15:14 WIB
Komisi X DPR Pertanyakan Transparansi POP Kemendikbud
Komisi X DPR Pertanyakan Transparansi POP Kemendikbud
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi X DPR, Abdul Fikri Faqih mempertanyakan transparansi Program Organisasi Penggerak (POP) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Sebab, ia melihat ketidakadilan perihal pemberian dana. Khususnya, setelah adanya pemberian dana kategori Gajah sebesar Rp 20 miliar. Tetapi hal tersebut dikritik, karena diberikan kepada organisasi yang disebut corporate social responsbility (CSR), yaitu Tanoto Foundation dan Sampoerna Foundation. "Kemarin...
Ahad , 26 Jul 2020, 15:14 WIB
Komisi X DPR Pertanyakan Transparansi POP Kemendikbud
Ahad , 26 Jul 2020, 14:41 WIB
NU Minta Evaluasi POP Kemendikbud Dilakukan Secara Serius
Ahad , 26 Jul 2020, 13:09 WIB
Muhammadiyah Pertanyakan Maksud Evaluasi POP
Ahad , 26 Jul 2020, 13:01 WIB
Dede Yusuf: Kaji Ulang POP Kemendikbud
Sabtu , 25 Jul 2020, 19:34 WIB
Ini Alasan LP Ma'arif NU Mundur dari POP Kemendikbud
Sabtu , 25 Jul 2020, 11:03 WIB
Wakil Rakyat Ini Minta Anggaran POP Kemendikbud Dikaji
Sabtu , 25 Jul 2020, 00:45 WIB
FSGI: Skema Pembiayaan POP Kemendikbud tak Berimbang
Jumat , 24 Jul 2020, 21:28 WIB
Nadiem Libatkan Ormas untuk Evaluasi POP
Jumat , 24 Jul 2020, 19:51 WIB
Legislator: Anggaran untuk POP Kemendikbud Belum Ditetapkan
Jumat , 24 Jul 2020, 13:46 WIB
Susul NU Muhammadiyah, PGRI Ungkap Alasan Keluar dari POP
Jumat , 24 Jul 2020, 11:57 WIB
PGRI Nyatakan tak Bergabung Program Organisasi Penggerak
Kamis , 23 Jul 2020, 22:18 WIB
Wajar Jika NU dan Muhammadiyah Mundur dari POP Kemendikbud
Wajar Jika NU dan Muhammadiyah Mundur dari POP Kemendikbud
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat pendidikan Islam, Didin Hafidhuddin, menilai memang wajar jika ormas Islam seperti PP Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama mundur dari kepesertaan Program Organisasi Penggerak (POP) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Sebab, menurutnya, sulit dipahami jika dua perusahaan besar seperti Sampoerna dan Tanoto mendapatkan dana yang cukup besar dari Kemendikbud. Padahal, dua organisasi Islam tersebut dan organisasi Islam lainnya telah...
Kamis , 23 Jul 2020, 22:18 WIB
Wajar Jika NU dan Muhammadiyah Mundur dari POP Kemendikbud
Kamis , 18 Dec 2014, 19:40 WIB
Andien Lebih Ngepop di Album Baru
Rabu , 07 Nov 2012, 03:30 WIB
In Picture: Armand Maulana, Eksistensi dan Totalitas
Rabu , 31 Oct 2012, 16:30 WIB
Fenomena Instan Selebriti (III)
Selasa , 08 May 2012, 14:57 WIB
Glenn Fredly Setia di Jalur Pop
Ahad , 29 Apr 2012, 21:47 WIB
Justin Bieber's statement sparks controversy here
Rabu , 15 Feb 2012, 15:58 WIB
Vokalis Baru, Cokelat Rasa Baru
Sabtu , 22 May 2010, 22:30 WIB