Keluarga korban kecelakaan bus karyawisata SMK Lingga Kencana Depok mengikuti prosesi pemakaman di Tempat Pemakaman Umum Islam (TPUI) Parung Bingung, Kota Depok, Jawa Barat, Ahad (12/5/2024). Enam dari sepuluh korban meninggal dunia akibat kecelakaan bus di Ciater Subang, dimakamkan di TPUI Parung Bingung, Kota Depok, Jawa Barat. Keenam korban tersebut ialah Dimas Aditya, Intan R. Giti, dan Mahesa usai ketiganya dishalatkan bersamaan di mushola setempat. Juga Intan Fauziah, Robiyatul Adawiyah, dan seorang guru bernama Suprayogi. Sebelumnya, kecelakaan tersebut terjadi diduga akibat bus yang mengangkut rombongan pelajar SMK asal Depok mengalami rem blong di turunan Ciater, Subang pada Sabtu (11/5) sekitar pukul 18.45 WIB. Akibat kejadian tersebut sebelas orang dinyatakan meninggal dunia diantaranya sembilan siswa dan satu guru SMK Lingga Kencana Depok serta satu pengendara motor.

Buntut Kecelakan Bus SMK Lingga Kencana Depok, Purwakarta Larang Sekolah Gelar Study Tour

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA----Buntut kecelakaan bus rombongan SMK Lingga Kencana Depok di Ciater Subang yang mengakibatkan 11 orang meninggal dunia, membuat banyak daerah di Jabar melarang pelaksanaan study tour. Salah satunya,  Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Jabar melarang pihak sekolah menggelar karya wisata dan "study tour' ke luar kota. Penjabat Bupati Purwakarta Benni Irwan mengatakan, pihaknya telah mengeluarkan surat edaran yang mengatur tentang pelaksanaan karya...

Bus Trans Putera Fajar yang terguling di Jalan Raya Ciater, Subang mengalami kerusakan parah di bagian kiri bus, Ahad (12/5/2024). Bus disimpan di Terminal Subang untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan.

Kemenhub Bisa Cabut Izin PO Bus yang Kecelakaan di Subang

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bisa mencabut izin trayek Perusahaan Otobus (PO) yang mengalami kecelakaan di Subang apabila menemukan adanya pelanggaran.

 Bus pariwisata yang membawa rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok tersebut mengalami kecelakaan di kawasan Ciater, Subang, Jawa Barat pada Sabtu (11/5/2024) petang.

 “Kalau PO (Perusahaan Otobus), bus AKAP, sama pariwisata saya bisa intervensi.  Saya lihat apa masalahnya...