Kamis , 19 Aug 2021, 09:10 WIB
Kelompok Aliansi Utara Siap Melawan Taliban
Kamis , 19 Aug 2021, 07:59 WIB
Ghani: Saya tak Ingin Digantung Sebagai Seorang Presiden
Kamis , 19 Aug 2021, 07:17 WIB
Menlu Jerman Terancam Dipecat karena Kebijakan Afghanistan
Kamis , 19 Aug 2021, 07:03 WIB
UE: Turki Punya Peran Penting Hadapi Pengungsi Afghanistan
Kamis , 19 Aug 2021, 06:42 WIB
Pasukan Militer AS Bisa Lebih Lama di Afghanistan
Kamis , 19 Aug 2021, 06:29 WIB
Dianggap Berkhianat, Foto Ghani Diturunkan dari Kedubes
Kamis , 19 Aug 2021, 06:18 WIB
Ghani Bantah Tinggalkan Kabul dengan Bawa Banyak Uang
Rabu , 18 Aug 2021, 20:07 WIB
AS: Bandara Kabul Terbuka untuk Penerbangan Sipil
Rabu , 18 Aug 2021, 19:54 WIB
ICC Minta Semua Pihak di Afghanistan Hormati Hukum Humaniter
Rabu , 18 Aug 2021, 19:24 WIB
Kongres AS Selidiki Kebijakan Biden di Afghanistan
Rabu , 18 Aug 2021, 19:03 WIB
Panglima Militer Inggris: Taliban Mungkin Berbeda Sekarang
Panglima Militer Inggris: Taliban Mungkin Berbeda Sekarang
REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Dunia sebaiknya memberi kesempatan kepada Taliban untuk membentuk pemerintahan baru di Afghanistan. Pendapat tersebut disampaikan panglima militer Inggris Jenderal Nick Carter pada Rabu (18/8). Menurut Carter, dunia nanti mungkin akan mengetahui apakah kelompok pemberontak yang dalam beberapa dekade telah dicap oleh Barat sebagai militan itu akan bersikap lebih masuk akal. "Para pemimpin Taliban akan menunjukkan diri mereka...
Rabu , 18 Aug 2021, 19:03 WIB
Panglima Militer Inggris: Taliban Mungkin Berbeda Sekarang
Rabu , 18 Aug 2021, 17:38 WIB
Taliban Akui Ada Banyak Perubahan dari Wajah Afganistan
Rabu , 18 Aug 2021, 17:19 WIB
Enam Faktor Utama Keberhasilan Taliban Kuasai Afganistan
Rabu , 18 Aug 2021, 16:59 WIB
IOM Nyatakan Keprihatinan atas Situasi Afghanistan
Rabu , 18 Aug 2021, 15:40 WIB
Pelapor Khusus PBB: Afghanistan Hadapi Bencana Budaya
Rabu , 18 Aug 2021, 15:23 WIB
Kedubes Iran di Kabul Tetap Buka, Bukti Taliban Dekat Iran?
Rabu , 18 Aug 2021, 15:18 WIB
Jerman Dikritik karena Hanya Bawa Tujuh Orang dari Kabul
Rabu , 18 Aug 2021, 14:43 WIB
Afghanistan di Bawah Taliban Menurut Mantan Petinggi BIN
Rabu , 18 Aug 2021, 14:26 WIB
Wakil Taliban Tampil di TV dengan Pembawa Berita Perempuan
Rabu , 18 Aug 2021, 14:16 WIB
Taliban: 20 Tahun Perang Berdarah, Pendudukan Asing Berakhir
Rabu , 18 Aug 2021, 12:58 WIB
Situasi Ibu Kota Afghanistan Berangsur Normal
Rabu , 18 Aug 2021, 12:00 WIB
Anak Angkat di Afghanistan Hadapi Ketidakpastian Masa Depan
Anak Angkat di Afghanistan Hadapi Ketidakpastian Masa Depan
REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Setelah lima tahun frustrasi terperosok dalam penundaan birokrasi, Bahaudin Mujtaba dan istrinya Lisa berharap dapat membawa anak Afghanistan berusia 10 tahun yang diadopsi ke rumah mereka di Florida tahun ini. Dengan runtuhnya pemerintah Afghanistan, pasangan itu berusaha mati-matian untuk membawa anak itu, Noman, dalam penerbangan keluar dari Kabul untuk pergi ke mana pun sebelum kesempatan untuk...
Rabu , 18 Aug 2021, 12:00 WIB
Anak Angkat di Afghanistan Hadapi Ketidakpastian Masa Depan
Rabu , 18 Aug 2021, 11:54 WIB
Ketika Wartawan BBC Terkejut Melihat Jubir Taliban
Rabu , 18 Aug 2021, 11:08 WIB
Di Balik Perubahan Sikap China Terhadap Taliban
Rabu , 18 Aug 2021, 09:48 WIB
China Minta AS Hindari Masalah Baru di Afghanistan
Rabu , 18 Aug 2021, 09:28 WIB
Baradar Pulang ke Afghanistan, Jadi Presiden?
Rabu , 18 Aug 2021, 09:01 WIB
Kisah Najia dari Faryab dan Ketakutan Terhadap Taliban
Rabu , 18 Aug 2021, 08:48 WIB
Sisa Jasad Manusia Ditemukan di Roda Pesawat AS dari Kabul
Rabu , 18 Aug 2021, 07:14 WIB
NATO: Kesalahan ada di Pemimpin Afghanistan
Rabu , 18 Aug 2021, 07:03 WIB
Taliban Beri Sinyal Perempuan tak Wajib Pakai Burqa
Rabu , 18 Aug 2021, 06:51 WIB
Kedubes Iran di Kabul Tetap Beroperasi
Rabu , 18 Aug 2021, 06:47 WIB
Biden dan Johnson Bahas Taliban Afghanistan
Rabu , 18 Aug 2021, 05:55 WIB
Australia tak Bisa Evakuasi Semua Warga Afghanistan
Australia tak Bisa Evakuasi Semua Warga Afghanistan
REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Australia tidak bisa mengevakuasi semua warga Afghanistan yang bekerja dengan militernya. Demikian disampaikan Perdana Menteri Scott Morrison pada Selasa. Perdana Menteri Morrison mempersiapkan rencana evakuasi setelah Taliban menguasai Afghanistan.Pemerintah Australia mengatakan pada Senin akan mengirim 250 personel militer ke Kabul untuk mengevakuasi warganya dan sejumlah warga Afghanistan yang telah diberikan visa bekerja dengan Australia. Pasukan AS yang mengendalikan...
Rabu , 18 Aug 2021, 05:55 WIB
Australia tak Bisa Evakuasi Semua Warga Afghanistan
Selasa , 17 Aug 2021, 22:29 WIB
Pesawat AS Angkut Lebih dari 600 Warga Afghanistan
Selasa , 17 Aug 2021, 22:15 WIB
Taliban Umumkan Amnesti dan Minta Warga Kembali Bekerja
Selasa , 17 Aug 2021, 14:31 WIB
China dan Rusia Diperkirakan Akui Pemerintahan Taliban
Selasa , 17 Aug 2021, 14:18 WIB
Kekuasaan Taliban akan Berdampak pada Keamanan Israel
Selasa , 17 Aug 2021, 13:05 WIB
Pasukan AS Lepaskan Tembakan Peringatan di Bandara Kabul
Selasa , 17 Aug 2021, 12:39 WIB
Menhan: Pasukan Inggris-NATO tak akan Balik ke Afghanistan
Selasa , 17 Aug 2021, 12:19 WIB
Kedutaan Rusia Jalin Kontak Kerja dengan Taliban
Selasa , 17 Aug 2021, 11:55 WIB
Biaya Perang AS di Afghanistan Setara 18 Kali Pendapatan RI
Selasa , 17 Aug 2021, 11:02 WIB
Pakar: Pakistan Bertanggung Jawab Atas Kembalinya Taliban
Selasa , 17 Aug 2021, 10:48 WIB
Jalanan Ibu Kota Kabul Sepi dari Perempuan
Selasa , 17 Aug 2021, 10:40 WIB
Veteran AS Sedih Taliban Berhasil Menguasai Afghanistan
Veteran AS Sedih Taliban Berhasil Menguasai Afghanistan
REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Banyak veteran Amerika Serikat (AS) mengungkapkan rasa frustrasi dan kekecewaan dengan seberapa cepat Taliban menguasai Kabul setelah hampir 20 tahun perang. Taliban berhasil menguasai ibu kota Afghanistan dan membuat Presiden Afghanistan Ashraf Ghani melarikan diri pada Ahad (15/8)."Saya sekarang duduk di sini 20 tahun, hampir terlepas dari peristiwa yang mendorong saya ke militer, yaitu serangan 11...
Selasa , 17 Aug 2021, 10:40 WIB
Veteran AS Sedih Taliban Berhasil Menguasai Afghanistan
Selasa , 17 Aug 2021, 09:51 WIB