Ahad 22 Feb 2015 20:43 WIB

Lahan Jualan Sempit, Pedagang Asongan Ingin Alih Profesi

Rep: Heri Purwata/ Red: Dwi Murdaningsih
Pedagang Asongan (ilustrasi)
Foto: musiron
Pedagang Asongan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pedagang asongan Kota Yogyakarta 'Surya Mandiri' menginginkan alih profesi. Lahan jualan pedagang semakin semipit akibat banyak sekolah dasar yang menutup diri.

Keluhan tersebut diungkapkan Siti Mufalikah, Ketua Kelompok Asongan Kota Yogyakarta pada pertemuan gabungan binaan MPM PP Muhammadiyah di Masjid Al Azhar Tegiri I, Desa Hargowilis, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulonprogo, DIY, Ahad (22/2).

Selain pedagang asongan, pertemuan tersebut juga dihadiri binaan MPM lainnya, yaitu  perajin gula semut dari Kokap, perajin makanan kecil dari Ngoro-oro Kabupaten Gunungkidul, dan perajin makanan kecil Guyub Rukun Kabupaten Bantul. 

Siti mengatakan banyaknya sekolah yang menutup diri dari pedagang asongan membuat para pedagang menyerbu sekolah yang masih bisa digunakan berdagang. "Saat ini banyak sekolah dasar yang menutup diri dari pedagang asongan. Akbatnya banyak pedagang asongan berdagang di sekolah-sekolah yang masih terbuka, walaupun harus empet-empetan," kata Siti Mufalikah.

Kerasnya persaingan di antara pedagang asongan ini membuat kelompok pedagang asongan tidak bisa menerima titipan dagangan dari binaan MPM lainnya. "Saya takut dagangan tidak laku. Padahal modal dari para perajin terbatas," kata Siti.

Siti mengharapkan MPM PP Muhammadiyah memberikan solusi agar pedagang asongan bisa berdagang dengan nyaman. Alternatif lain, pedagang asongan dilatih ketrampilan lain agar bisa menggeluti profesi sesuai dengan bakatnya. 

Ketua MPM PP Muhammadiyah, Said Tuhuleley mengakui hal itu dan berupaya untuk mencarikan solusi. Sebelumnya, pencari rosokan yang didampingi telah dilatih berdagang angkringan dan telah dibantu gerobag. Selama ini MPM telah mendampingi para pengasong agar bisa memproduksi makanan yang dijualnya secara higienis dan sehat untuk dikonsumsi. Juga melakukan advokasi agar sekolah dasar, khususnya Muhammadiyah agar membuka peluang bagi pengasong binaan MPM PP Muhammadiyah.

"Tetapi kalau pedagang asongan mau beralih profesi akan difasilitasi. Tentu sesuai dengan keingan masing-masing agar usahanya bisa berjalan," kata Said.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement