Sabtu 30 Oct 2021 17:45 WIB

Gedung Muhammadiyah di Pekalongan Dijuluki Markas Avangers

Gedung Avanger ini merupakan gedung tertinggi di Kabupaten Pekalongan

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Esthi Maharani
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir.
Foto: Dokumen.
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN– Sekarang di Pekalongan ada Gedung Avenger Muhammadiyah yang terdiri dari tujuh lantai. Gedung Rektorat Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan (UMPP) itu diresmikan pada Sabtu (9/10) lalu.

Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengaku dirinya tidak memperkirakan pembangunan gedung akan selesai secepat ini. "Ini sebagai kebanggaan atas pembangunan yang dilakukan secara kolaboratif oleh kader-kader terbaik persyarikatan," kata Haedar, dikutip Suara Muhammadiyah, Sabtu (30/10).

Gedung Avanger ini merupakan gedung tertinggi di Kabupaten Pekalongan dengan tujuh lantai dan luas total 4.777 meter persegi. Total anggaran yang dihabiskan untuk gedung ini mencapai lebih dari 40 miliar.

Rektor UMPP Nur Izah menjelaskan pembangunan gedung memakan waktu sampai 1 tahun 5 bulan. Itu pun molor kurang lebih 500 hari akibat tersendat pandemi Covid-19.

“Gedung ini menjadi ikon di Pekalongan. Selain sebagai gedung tertinggi di sini, bentuknya juga unik. Sempat viral di media sosial, disebut sebagai markas Avenger,” kata Izah.

Dia berharap gedung ikonik ini bukan hanya kokoh secara fisik, melainkan juga kuat secara keilmuan yang bisa memberikan manfaat secara luas. Selain megah, gedung juga mempunyai sisi artistik untuk mempercantik tampilan dan menjadi tempat yang nyaman untuk belajar. \"Gedung ini sebagai tambahan fasilitas terkait dengan penambahan tiga program studi baru di UMPP,” ujar dia.

Saat ini UMPP terus berbenah diri memperbaiki kuantitas dengan 17 prodi yang ada dan akan terus bertambah. Selain itu, juga melakukan perbaikan secara kualitas sumber daya manusia, dengan memberikan pendidikan lanjut bagi para dosen UMPP.

Sementara itu, Ketua PW Muhammadiyah Jawa Tengah Tafsir  menjelaskan Pekajangan sebagai tempat spesial dan merupakan kampung Muhammadiyah. Dengan berdirinya UMPP dinilai dapat memperkokoh julukan itu. Untuk ke depannya, Pekajangan bukan lagi kampung melainkan ini titik Muhammadiyah yang mendunia.

Tafsir berharap UMPP menjadi milestone Muhammadiyah dalam mencerahkan, mencerdaskan umat dan bangsa. Sedangkan Bupati Kabupaten Pekalongan Faizah Rafiq berharap UMPP bisa menjadi percontohan universitas di daerahnya untuk semakin maju. Selain itu, kepada lulusannya bisa membantu pemerintah dalam mengentaskan masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat umum.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement