Kamis 06 Oct 2022 07:09 WIB

Pakar UGM : TNI Harus Kembali ke Jati Diri sebagai Tentara Rakyat

Tantangan ke depan bukan lagi ancaman fisik melainkan nonfisik.

Rep: Kampus Republika/ Red: Partner
.
Foto: network /Kampus Republika
.

TNI tumbuh dan besar bersama rakyat sehingga saat ini tetap berjuang untuk rakyat. Ilustrasi. Foto : republika
TNI tumbuh dan besar bersama rakyat sehingga saat ini tetap berjuang untuk rakyat. Ilustrasi. Foto : republika

Kampus—Tentara Nasional Indonesia (TNI) merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 pada 5 Oktober 2022 ini. Perjalanan 77 tahun TNI dalam menjalankan tugasnya mempertahankan kemerdekaan, menegakkan kedaulatan negara serta mempertahankan keutuhan wilayah NKRI patut diapresiasi. Namun begitu, menurut pakar Universitas Gadjah Mada (UGM), prajurit TNI tidak melupakan pada tugas dan jati dirinya sebagai tentara rakyat dan tentara pejuang.

“Saya kira TNI ke depan harus kembali ke jati dirinya sebagai tentara rakyat dan tentara pejuang. Sumpah prajurit dan Sapta Marga harus diteguhkan kembali, sebab tantangan kita kedepan bukan lagi ancaman fisik melainkan nonfisik,” kata pengamat militer UGM sekaligus Ketua Program Studi Ketahanan Nasional Sekolah Pascasarjana (SPs) UGM, Prof Armaidy Armawi,, seperti dirilis laman ugm.ac.id, Rabu (05/10/22).

Menurut Armaidy, TNI lahir dari rakyat melalui pergulatan panjang merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Lalu, TNI tumbuh dan besar bersama rakyat sehingga saat ini tetap berjuang untuk rakyat. Meski tugas utama TNI sebagai komponen penjaga kedaulatan negara, namun kontribusi TNI untuk ikut mendukung pembangunan kesejahteraan rakyat harus didorong. Tugas TNI tidak lagi semata-mata untuk menjaga keamanan dan kedaulatan semata, namun juga ikut meningkatkan taraf kehidupan masyarakat melalui pendekatan kesejahteraan.

“Penjaga konstitusi dan penjaga ideologi negara itu adalah TNI. Karena TNI lahir dari rakyat, ia kembali pada rakyat, manunggal antara TNI dan rakyat harus didukung dari sisi kesejahteraan yang terjadi dalam masyarakat,” ujarnya.

Armaidy menjelaskan, salah satu ancaman bagi bangsa Indonesia kedepan justru pada persoalan rasa keadilan sosial sehingga manfaat pembangunan harus betul-betul dirasakan oleh seluruh anak bangsa.

“Jika masyarakat sejahtera, berkeadilan dan nyaman, pasti tentara kerja juga nyaman,” tegasnya.

Baca juga :

Mau Jadi Tentara Berpangkat Perwira ? Sudah Dibuka Pendaftaran Perwira PK TNI Reguler Tahun 2022

Kesempatan Jadi Tentara, Pendaftaran PK Bintara TNI AD, TNI AL, dan TNI AU Masih Dibuka

Tahun 2023 Resesi Ekonomi ? Ini Tips Mengelola Keuangan Pribadi untuk Menghadapinya dari Pakar UGM

Lulus SMA Mau Jadi Tentara ? Daftar PK Bintara TNI AD TA 2022

Pendaftaran PK Bintara AD Terbuka untuk Wanita dan Khusus Keagamaan, Ini Jadwalnya

Pendaftaran PK Bintara TNI AL Gelombang II Dibuka, Ini Syarat Lengkapnya

Ingin Jadi Tentara ? Ikuti, Pendaftaran Bintara PK Pria dan Wanita TNI AU Gelombang II Masih Dibuka

Pendaftaran Akmil AD Dibuka Sampai 16 Mei, Ini Syarat Lengkapnya

Ikuti informasi penting dan menarik dari kampus.republika.co.id.Silakan sampaikan masukan, kritik, dan saran melalui e-mail : kampus.republika@gmail.com

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement