Menilik Masjid Tertua Umat Islam
REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Perjalanan ziarah jamaah Indonesia di Madinah, termasuk rombongan Al-Isya Nurul Baqi mengagendakan kunjungan ke Masjid Quba. Masjid ini adalah masjid tertua yang dibangun dalam peradaban Islam.
Keistimewaan masjid ini tidak terlepas dari sejarah hijrah umat Islam dari kota suci Makkah ke Madinah. "Berziarah ke masjid Quba, dengan diawali shalat sunnah merupakan bagian utama dari umrah. Hikmahnya, para jamaah bisa merasakah bagaimana Rasulullah kala itu tiba di Madinah untuk melaksanakan perintah Allah berhijrah," ucap ustadz Agus Lukmanul Hakim kepada para jamaah.
Setelah pembangunan masjid ini selesai, Rasulullah SAW selalu mengimami shalat di masjid bersejarah itu selama 20 hari. Setiap hari Sabtu, Senin, dan Kamis, Rasulullah selalu mengunjungi masjid ini.
Dahulu masjid ini tidaklah besar seperti sekarang. Berkali-kali renovasi dilakukan, salah satunya salah satunya adalah membuat fasilitas untuk menghubungkan Masjid Quba dengan Masjid Nabawi melalui Quba Road.
Saat ini, Masjid Quba memiliki 19 pintu dengan tiga pintu utama yang ukurannya lebih besar. Dari tiga pintu ini, dua pintunya diperuntukkan keluar masuk jamaah laki-laki dan satu pintu untuk jamaah perempuan. Selain tempat untuk melakukan shalat berjamaah, banyak fasilitas lain yang ada dalam masjid ini.
Selama umrah, pelataran masjid akan penuh dengan bus-bus yang membawa para peziarah. Kebanyak peziarah memang berasal dari Indonesia. Sisanya, Malaysia, Iran, Turki, dan negara Timur Tengah lain. Di sini, banyak pedagang yang menjajakan oleh-oleh. Jangan heran, pedagang di sana cukup mahir menjajakan daganganya dengan bahasa Indonesia.