Antara Korea, Macan Kumbang, dan Keberuntungan Inggris
REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kejutan demi kejutan muncul saat Piala Dunia 1966 di Inggris. Kejutan awal adalah penampilan Korea Utara yang begitu mengesankan banyak pihak.
Dianggap sebagai tim penggembira, Korea Utara tampil kesetanan di grup 4. Sempat kalah 0-3 dari Uni Soviet, Korut mampu membalik keadaan setelah menahan Cile 1-1 dan menekuk tim tangguh Italia 1-0.
Korut menjadi runner up dan lolos ke perempat final mendampingi Soviet yang menjadi juara grup dengan tiga kali kemenangan.
Langkah Korut terhenti di delapan besar karena kalah dari Portugal 3-5. Korut sempat mengejutkan Portugal lantaran dengan gagah perkasa unggul 3-2 di babak pertama melalui gol-gol Park Seung-jin, Li Don-won, dan Yang Sun-hook. Empat gol Eusebio dan Jose Augusto menghentikan laju Korut.
Penampilan Eusebio memang luar biasa. Dia menjadi kejutan kedua di Piala Dunia 1966. Dengan tubuh yang tak terlalu tinggi, tusukan Eusebio ke pertahanan lawan begitu tajam dan menyengat.
Hal itu yang membuat dia mendapat julukan si Macan Kumbang. Ia pula yang menjadi pengemas gol terbanyak dengan 9 gol.
Portugal pun bertemu Inggris di semifinal. Faktor tuan rumah dengan dukungan penuh penonton membuat Inggris unggul 2-1. Gol Eusebio tak cukup mengantar kesebelasannya ke final sebab Booby Charlton mampu membalas dua gol ke gawang Portugal.
Selain Jack, armada Inggris memang cukup komplit. Ada kiper Gordon Banks yang amat tangguh. Belum lagi Booby More, Jack Charlton, Geoff Hurst, dan Nobby Stiles.
Adapun kejutan ketiga adalah terusirnya pemain Argentina, Rattin, dari lapangan. Kapten kesebelasan Argentina itu memrotes wasit Rudolf Kreitlein asal Jerman dengan memakai bahasa Spanyol.
Wasit memberi keuntungan bagi Inggris dengan mengeluarkan kartu merah untuk Rattin tanpa mengerti apa yang disampaikan pemain itu. Usulan Rattin mendatangkan penerjemah tak dihiraukan wasit.
Dengan 10 pemain, Argentina keteteran. Inggris pun menang 1-0 dan ke semifinal bertemu Portugal yang akhirnya dimenanginya juga dengan 2-1.
Di final Inggris berlaga melawan Jerman Barat yang menyingkirkan Uni Soviet di semifinal dengan 2-1. Pertarungan berjalan seru. Wolfgang Overath, Franz Beckenbauer, Uwe Seeler, Emmerich, dkk dari Jerman Barat mampu meredam serbuan Inggris yang bertubi-tubi.
Sampai 90 menit, skor 2-2. Gol Inggris dicetak Hurst (2) sedangkan balasan Jerman Barat oleh Weber dan Haller. Saat perpanjangan waktu, Inggris menambah dua gol dari Hurst. Inilah gelar pertama dan terakhir hingga saat ini yang dipersembahkan tim Inggris di Piala Dunia.