Setiap Gawang di Piala Dunia Disorot Tujuh Kamera
REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JANEIRO -- Tekhnologi garis gawang akan digunakan untuk pertama kalinya di ajang Piala Dunia 2014. Tekhnologi ini dijamin oleh perusahaan penyedianya sebagai sistem yang 100 persen akurat dan tidak bisa diretas.
GoalControl, perusahaan penyedia teknologi garis gawang tersebut, menguji ulang teknologi tersebut April lalu di Stadion Maracana di Rio De Janeiro, tempat akan dilangsungkannya babak final Piala Dunia.
Presiden dari GoalControl Bjoern Lindner menjelaskan setiap gawang akan disorot oleh tujuh kamera yang mampu mengambil gambar 500 frame tiap detiknya. Kemudian mengirim sinyal 'Goal' kepada wasit jika kamera mendeteksi bola melintas garis gawang.
Namun, Lindner menekankan seorang wasit lah yang mempunyai keputusan akhir. "Dia bisa saja tak mengindahkan sistem kapan saja. Tapi dia tahu jika sistem itu dapat diandalkan."
FIFA telah menguji sistem tersebut ketika Piala Konfederasi, latihan penutup untuk Piala Dunia di Brasil, di mana sistem tersebut secara akurat mendeteksi setiap gol yang tercipta.
Jika bola tidak melintas garis gawang maka pertandingan akan dilanjutkan. Kamera-kamera yang dilengkapi dengan sensor teknologi paling mutakhir dipasang pada bagian catwalk di sekeliling stadion.
Mereka mengukur posisi bola setiap dua milidetik dengan tingkat akurasi mencapai 0,5 cm (0,2 inci). Data dari kamera tersebut dikirimkan melalui sistem yang terenkripsi dan tidak bisa diretas.
Juru Bicara FIFA Johannes Holzmueller mengatakan sangat mempercayai tekhnologi yang dibesut GoalControl. Menurutnya, sistem tersebut berfungsi dengan baik."
Sistem itu dirancang untuk mendukung dan menghindarkan wasit dari kontroversi seperti ketika menganulir gol Lampard, yang memantul dari tiang gawang dan melewati garis gawang saat melawan Jerman.
Ketika Lampard melesakkan tendangan tersebut, skor pertandingan 2-1 untuk keunggulan Jerman. Gol yang dianulir tersebut seakan pertanda bagi kekalahan telak Inggris 1-4 dari Jerman di akhir pertandingan itu.