Pendukung Cile Penyerobot Maracana akan Dideportasi
REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JANEIRO -- Sekitar 200 pendukung Cile menyerobot masuk ke dalam pusat kerja media satu jam sebelum laga Piala Dunia dimulai lawan Spanyol, Rabu, sehingga meningkatkan kewaspadaan FIFA dan panitia penyelenggara turnamen.
Para pendukung itu berhasil menembus lini penjagaan sebelum memecahkan pintu kaca, kata saksi mata, kemudian mereka memenuhi ruang kerja pada awak media itu.
Mereka berkeliling di ruang itu mencari akses masuk ke dalam stadion, sebelum polisi datang.
"Mereka melewati pintu gerbang dan masuk ke dalam stadion. Kami berhasil menghentikan mereka," ujar petugas keamanan Diego Guilherme de Souza Goncalves kepada Reuters.
Para pendukung itu disuruh duduk di lantai dan polisi mengelompokkan mereka menjadi beberapa grup.
"Sekelompok orang tidak bertiket memaksa masuk stadion, memecahkan kaca dan merusak pagar dan berlari dikejar polisi," demikian pernyataan dari badan sepak bola dunia FIFA.
Mereka dengan cepat diamankan dan sedikitnya 85 orang ditahan seperti dinyatakan satuan polisi militer di Rio de Janeiro.
Polisi Federal Brazil kemudian mengatakan Rabu, diberi kesempatan tiga hari bagi para perusuh itu untuk meninggalkan negara itu, atau akan dideportasi.
Sedikitnya satu orang warga Cile, seorang wanita, cedera dan dibawa menggunakan kursi roda dari luar stadion.
Situasi di sekitar Maracana sebelumnya cukup ramai, ribuan pendukung mengenakan pakaian merah bernyanyi, bersorak-sorai dan menari di jalanan.
Para pendukung Cile, yang amat bersemangat sebelum laga dimulai, akhirnya melampiaskan kegembiraan mereka setelah timnya mengalahkann juara bertahan Spanyol 2-0 sehingga tersingkir dari Piala Dunia.
Cile, yang mengalahkan Australia 3-1 pada laga pembuka mereka, menyelamatkan diri maju ke putaran 16 besar.
Tim dari Amerika Selatan itu selanjutnya akan melawan Belanda pada 23 Juni pada pertandingan akhir Grup B.