Pertarungan Dua Benua di Perempat Final
REPUBLIKA.CO.ID, SAO PAULO-- Piala Dunia 2014 memasuki babak perempat final. Pertarungan kini hanya menjadi milik dua benua yaitu Eropa dan Amerika. Keduanya sama-sama mengirim empat wakil di fase delapan besar.
Eropa diwakili Prancis, Jerman, Belanda, dan Belgia. Sementara benua Amerika diwakili tuan rumah Brasil, Kolombia, Kosta Rika, dan Argentina. Uniknya, delapan tim yang masih bertahan merupakan para juara grup. Ini adalah kejadian pertama semenjak format Piala Dunia seperti sekarang diterapkan pada 1986.
Bila merujuk ke belakang, menjadi juara grup memang selalu mendatangkan keuntungan. Sebuah tim memiliki kans lebih besar lolos dari babak 16 besar karena berhadapan dengan tim runner-up grup. Pada Piala Dunia empat tahun lalu di Afrika Selatan misalnya, hanya ada satu juara grup yang kandas di babak 16 besar. Yaitu Amerika Serikat yang takluk oleh Ghana dengan skor 1-2. Selebihnya, Uruguay, Belanda, Brasil, Argentina, Jerman, Paraguay, dan Spanyol, melenggang ke perempat final.
Piala Dunia kali juga bisa saja menghadirkan sejarah baru bagi sepak bola Eropa untuk menjadi juara di benua Amerika. Apalagi, satu tiket semifinal sudah pasti dimiliki Eropa setelah dua wakilnya yakni Prancis dan Jerman saling berhadapan di perempat final nanti.
Tapi jalan tak mudah. Karena di semifinal nanti, salah satu pemenang dari partai Brasil dan Kolombia siap menggagalkan rencana tersebut. Belgia sebagai salah satu kuda hitam asal Eropa, sama sekali tak gentar ketika akan menghadapi raksasa Amerika Latin, Argentina di perempat final. Sebaliknya, Belgia sangat optimistis bisa menyingkirkan Argentina.
"Kekuatan tim Argentina tidak seimbang," ungkap pelatih Belgia, Marc Wilmots dilansir ESPN.
Tak ada yang salah dengan ucapan Wimots. Argentina memang merupakan tim yang kaya akan pemain penyerang kelas dunia, tapi miskin pemain belakang. Kelemahan itu yang diharapkan Wilmots bisa dieksplorasi oleh Belgia.
"Sekarang kami harus bisa memanfaatkan sisa waktu untuk melakukan pemulihan kondisi pemain," ujar dia.
Kosta Rika yang juga menjadi tim kejutan, tidak lagi merasa inferior setelah kesuksesannya menjuarai grup maut yang bercokol Italia, Uruguay, dan Inggris. Kepercayaan diri semakin meningkat usai mendepak Yunani dari babak 16 besar. Kosta Rika sudah siap sepenuhnya untuk menghadapi Belanda sang raksasa Eropa.
"Belanda juga punya kekurangan. Dan yang pasti kami sekarang tidak merasa sebagai tim yang lebih lemah ketimbang tim lainnya," kata bek Kosta Rika, Giancarlo Gonzalez seperti dilansir laman Sports Fan.