Bukan Hanya Messi Versus Robben
REPUBLIKA.CO.ID, SAO PAULO -- Tidak salah jika sorotan utama di laga semifinal kedua Piala Dunia 2014, Belanda kontra Argentina, bakal tertuju ke persaingan sengit antara dua penggawa andalan mereka, Arjen Robben di Belanda dan Lionel Messi di Argentina. Namun, persaingan antara Robben dan Messi itu bisa dibilang hanya sebagian dari berbagai aspek persaingan yang bakal tersaji di Stadion Corinthians Arena, Kamis (10/7) dini hari WIB.
Kontribusi Robben dan Messi untuk timnya masing-masing di sepanjang gelaran Piala Dunia 2014 memang tidak bisa dipandang sebelah mata. Messi dan Robben menempati dua teratas pemain yang paling banyak melakukan dribbling sukses. Selain itu, Robben dan Messi tidak pernah absen di lima laga timnya di Piala Dunia 2014. Kontribusi Robben dan Messi pun begitu besar. Baik Messi maupun Robben kerap menyulitkan barisan pertahanan lawan yang mereka hadapi.
Torehan gol mereka pun tidak terlalu buruk. Sementara Messi menyumbangkan empat gol dari lima laga, Robben sukses mencetak tiga gol.
Pernyataan bek Belanda, Bruno Martins Indi, sudah cukup menjelaskan bagaimana kewaspadaan Belanda terhadap Messi. ''Kami harus bisa menghentikan suplai bola ke Messi,'' ujar Bruno Indi kepada NU.nl.
Sementara gelandang Argentina Javier Mascherano mengakui, kecepatan Robben merupakan kekuatan terbesar Belanda di sepanjang gelaran Brasil 2014. ''Kami harus bisa terus menekan mereka dan tidak memberikan kesempatan mereka melakukan serangan balik lewat kecepatan para pemain depan mereka,'' ujar Mascherano dilansir The Standard.
Namun, secara keseluruhan, kekuatan utama Belanda dan Argentina tidak hanya ada di dua pemain tersebut. Kemampuan taktik dan pemahaman strategi kedua pelatih juga patut dikedepankan. Keberanian Louis Van Gaal dalam menerapkan berbagai formasi dan strategi di sepanjang gelaran Piala Dunia 2014 menjadi nilai tambah tersendiri buat tim Oranje. Hal ini terlihat dalam fase knock-out, saat menyingkirkan Meksiko dan Kosta Rika. Belanda terlihat tidak terlalu gagap dalam menerapkan dua tipe formasi sekaligus, 3-4-1-2 dan 4-3-3.
Sementara di kubu Argentina. Tim Tango memiliki Alenjandro Sabella. Keberhasilan utama Sabella di Piala Dunia 2014 adalah mampu menjaga kekuatan mental para penggawa tim Tango. Meski sempat dikritik lantaran tidak bisa membuat Argentina menjadi tim yang memiliki produktivitas tinggi, tapi kematangan mental Lionel Messi dan kawan-kawan membawa mereka terus memastikan langkah di Piala Dunia 2014, saat mengempaskan Swiss dan Belgia dengan skor identik 1-0.
Tidak hanya itu, Argentina pun dianggap sudah tidak terlalu tergantung pada kemampuan mencetak gol Messi. Gol semata wayang Gonzalo Higuain di laga melawan Belgia tentu meningkatkan kepercayaan diri para penggawa di lini depan tim Tango. Akhirnya, ancaman tim Tango bukan hanya datang dari Messi. Kekuatan mental dan kepercayaan tinggi inilah yang bakal coba dipertahankan tim Tango.
''Kami kian dekat dengan partai final. Kami harus bisa meraih target ini dengan terus bekerja keras. Laga-laga selanjutnya akan sulit dan kami harus bersiap secara mental,'' ujar pemain bertahan Argentina Jose Maria Basanta, dilansir Allsports. Rekor Argentina tiap kali tampil di babak empat besar Piala Dunia pun cukup baik. Dari empat kali tampil di babak semifinal, Argentina tidak pernah kalah. Pun saat berhadapan dengan Belanda. Meski hanya bisa sekali menang dari delapan kali pertemuan terakhir, tapi kemenangan atas Belanda itu justru didapat di final Piala Dunia 1978. Selain itu, jika menilik sejarah pertemuan kedua tim, laga Belanda-Argentina selalu menampilkan laga seru.
Sebuah gol indah Dennis Bergkamp di Prancis 1998 menjadi salah satu momen terindah dalam pertemuan kedua tim. Skor imbang 0-0 menjadi hasil terakhir yang diterorehkan kedua tim saat berhadapan di Piala Dunia 2006. Namun, pelatih Belanda, Louis Van Gaal, tetap menilai, Argentina memiliki kelemahan besar dalam hal segi taktik di Piala Dunia 2014.
''Saya melihat babak pertama saat mereka melawan Belgia. Tapi, saya yakin, mereka terlihat memutuskan menurunkan tempo permainan. Argentina adalah tim yang bagus dengan sejumlah pemain berkualitas, seperti Messi. Tapi, mereka tidak selalu menerapkan pola permainan menyerang,'' tutur Van Gaal dilansir Mirror.