Van Gaal: Aku Yang Mengajari Romero
REPUBLIKA.CO.ID, SAO PAULO -- Arsitek Belanda, Louis van Gaal, memuji skuat asuhannya meski tidak mampu melaju ke babak final setelah dikalahkan Argentina lewat adu tendangan penalti pada Kamis (10/7) dini hari WIB.
Pelatih berusia 62 tahun itu mengatakan bahwa timnya kurang beruntung saja sehingga harus kembali mengubur impian meraih gelar Piala Dunia untuk pertama kalinya.
"Kami telah melakoni turnamen yang fantastis, seperti yang telah dikatakan para jurnalis Brasil. Tak ada yang memprediksi kami akan lolos dari babak grup dan setelahnya. Kami mengalahkan Meksiko yang merupakan lawan sulit," ujar Van Gaal.
"Argentina adalah negara hebat dengan pemain-pemain hebat. Penalti itu hanya soal keberuntungan dan saya mengajari Sergio Romero cara menghentikan penalti, jadi ini terasa menyakitkan," tambahnya.
Seperti diketahui, Sergio Romero merupakan bekas anak didik Van Gaal ketika bermain di AZ Alkmaar. Bahkan, sebelum laga ini, Romero menegaskan bahwa Van Gaal adalah seorang yang menjadi penyelamat dalam karir sepak bolanya.
"Ketika aku datang ke AZ pada 2007, aku memasuki dunia yang baru. Aku menghabiskan masa sebagai pemain muda di Racing Club de Lavellaneda di Argentina, tempat di mana aku juga memulai debut. Di Belanda aku adalah orang asing," ujar Romero kepada De Telegraaf.
"Saat berada di ruang ganti AZ, kami harus berbicara dengan Bahasa Belanda, tapi Van Gaal berbicara padaku dengan Bahasa Spanyol. Itu hal yang sangat penting bagiku untuk melewati periode awal yang berat. Dia adalah penyelamatku dan karena alasan itulah hubunganku dengannya sangat bagus," tutupnya.