Anggota DPR Ini Setuju Jembatan Suramadu Digratiskan

Antara/Eric Ireng
Jembatan Suramadu, salah satu lokasi razia yang digelar Polres Bangkalan, Madura, terhadap warga yang akan berangkat ke Ambon.
Red: Taufik Rachman

REPUBLIKA.CO.ID,PAMEKASAN -- Anggota DPR asal Pamekasan, Jawa Timur, KH Kholilurrahman mendukung usulan Gubernur Jatim Soekarwo kepada pemerintah pusat agar menggratiskan penggunaan Jembatan Suramadu.

"Saya berharap teman angggota DPR dari Dapil XI Madura juga ikut memperjuangkan usulan tersebut," kata Kholilurrahman, Sabtu malam. Mantan Bupati Pamekasan itu mengatakan, sebenarnya gagasan untuk mengratiskan tol Jembatan Suramadu itu sudah lama.

Bahkan, katanya, sejak Juni 2015, saat Presiden Joko Widodo, menggratiskan jembatan Suramadu untuk roda dua, pihaknya telah menyampaikan kepada media, bahwa kendaraan roda empat juga perlu digratiskan.

"Saya yakin apabila pemerintah menggratiskan Jembatan Suramadu akan sangat berdampak positif terhadap peningkatan ekonomi dan daya beli masyarakat Madura," kata Kholilurrahman.

Politikus yang juga pengasuh Pondok Pesantren Matsaratul Huda, Panempan, Pamekasan ini mengatakan, masyarakat Madura sudah puluhan tahun tertinggal.

Penyebabnya, karena terbatas dengan selat Pulau Jawa. Keberadaan Jembatan Suramadu, diharapkan bisa memacu peningkatan ekonomi masyarakat dan kesejahteraan rakyat Madura.

Namun, setelah Jembatan Suramadu dibangun, dan hingga kini telah berusia enam tahun, peningkatan kesejahteraan masyarakat Madura hingga kini belum nampak.

"Kami dari awal berharap pembangunan Jembatan Suramadu ini diikuti dengan pembangunan di Madura secara bertahap dan berkelanjutan. Tapi ternyata pembangunan Suramadu belum berpengaruh pada peningkatan ekomomi dan pemberdayaan masyarakat," katanya.

Sehingga, kata mantan Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PC NU) Pamekasan itu, sangat layak jika Jembatan Suramadu digratiskan dengan harapan bisa mengundang banyak investor untuk datang ke Madura.

Hanya saja, ada satu hal yang harus diwaspadai apabila nanti jembatan sepanjang 5,4 kilometer itu benar-benar digratiskan, yakni kemungkinan melubernya kendaraan di Pulau Garam itu.

"Maka yang perlu dilakukan pemerintah melalui kepolisian ialah meningkatkan patroli di Jembatan Suramadu agar rasa aman bagi pengendara tetap terpelihara," katanya.


sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler