Akom Minta tak Ada Spekulan di Pembangunan Pelabuhan Subang
REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- Ketua DPR Ade Komarudin meminta pembangunan pelabuhan di Patimban, Subang, tidak diwarnai spekulan. Hal ini dilakukan demi kelancaran pembangunan pelabuhan yang rencananya menggantikan pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta.
"Kita tidak mau rencana pelabuhan nanti tidak berlanjut, karena pemerintah kesulitan menghadapi masyarakat dalam pembebasan lahan," ujar Ade, dalam keterangan persnya, Rabu (3/8).
Akom menyebut, spekulan merupakan orang yang berupaya memperkaya diri, namun tidak mengindahkan pembangunan. Karena itu, Ade ingin mereka menyadari bahwa pembangunan ini penting untuk Subang, Jawa Barat, bahkan secara nasional.
Pria yang akrab disapa Akom itu berharap, para spekulan tidak tumbuh menjamur seperti yang sebelumnya terjadi di daerah Karawang. "Mudah-mudahan para spekulan mengurungkan niatnya untuk mengambil kesempatan," harapnya.
Selain itu, disela-sela kunjungan ke Subang, Ketua DPR juga menyempatkan untuk berdialog dengan petani di PT Shang Hyang Seri, Sukamandi, Subang. Kunjungan di BUMN penyedia perbenihan nasional ini dilakukan Akom terkait terus melonjaknya harga kebutuhan bahan pangan.
Dalam dialognya, Ketua Umum DEPINAS SOKSI ini lalu mendesak pemerintah mengembalikan fungsi Bulog untuk menangani swasembada pangan di Indonesia. Dia ingin Bulog kembali menjadi institusi yang dipercayai bersama untuk mengendalikan ketersediaan pasokan maupun harga dan kualitas dari sembako itu.
Hal tersebut diungkap setelah ia memantau harga bahan pokok yang terus menerus naik. Ia juga meminta pemerintah mampu mengintervensi harga pasar, setidaknya 40 persen dikuasai pemerintah. Harga sembako, menurutnya, terus mengalami kenaikan, sehingga ia minta negara intervensi pada pasar, dengan ikut campur tangan intervensi harga pasar agar dapat dikendalikan.
"Sekurang-kurangnya 40 persen pasar bahan pokok harus dikuasai, supaya masyarakat tidak terombang-ambing oleh pelaku pasar yang kadang-kadang mencari keuntungan berlebih," lanjutnya.
Sesuai dengan keinginannya itu, Akom berjanji akan menyampaikan hal tersebut pada pihak yang terkait. "Insya Allah saya kira saya akan sampaikan kepada presiden juga menteri-menteri yang terkait," tutur dia.