Terima Kasih Bang Bens, Karyamu Abadi Selamanya

Republika/Yasin Habibi
Putra seniman Benyamin Sueb, Biem Benyamin (kedua kiri) dan mantan Menko Maritim Rizal Ramli (kiri) berziarah ke makam Benyamin S dalam rangka haul Benyamin ke-21 di TPU Karet Bivak, Jakarta, Senin (5/9).
Rep: Fian Firatmaja Red: Sadly Rachman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Siapa yang tak kenal dengan legenda Betawi Benyamin Sueb. Penyanyi dan aktor ini telah banyak menelurkan karya yang luar biasa. Akan tetapi, capaiannya itu diraih bukan tanpa proses panjang.

Bang Bens yang lahir di Kemayoran 77 tahun silam, harus melalui masa kecil dengan kondisi yang sulit. Di usianya yang masih balita, ia harus berkeliling ke tetangga-tetangganya untuk mengais sen demi sen dengan cara mengamen. Itu dilakukannya untuk menambah pundi-pundi ekonomi keluarga. Ditambah, Bens kecil sudah ditinggal ayahnya sejak umur dua tahun.

Sebelum menjadi bintang besar, Bens pernah mencoba beragam pekerjaan. Dia pernah menjadi tukang roti dorong, kondektur, bahkan pernah bekerja di Angkatan Darat membantu bagian amunisi peralatan. Nasibnya mulai berubah saat dirinya tergabung dalam grup Naga Mustika.

Di sana dia bertemu dengan Ida Royani yang akhirnya menjadi teman duetnya. Beberapa lagu populer pun lahir dari duet ini seperti item manis, kecil-kecil kunyit, abang pulang, dan masih banyak lainnya.

Selain duet, Bang Bens juga sukses sebagai penyanyi solo. Beberapa lagu tenar yang dinyanyikannya seperti ondel-ondel dan kompor meleduk. Nasib baik terus menghampiri anak Betawi asli ini. Tawaran bermain film layar lebar pun datang kepadanya.

Tercatat ada beberapa film besar yang dibintanginya, seperti Banteng Betawi (1971), Biang Kerok (1972), Intan Berduri (1976), Si Doel Anak Betawi (1976) dan masih banyak film lainnya. Bungsu dari delapan bersaudara ini bahkan mendapatkan Piala Citra sebagai aktor utama terbaik dalam film Intan Berduri.

Memasuki usia senja, seniman Betawi ini tidak berhenti bekarya. Ayah dari sembilan anak ini sempat bermain dalam sinetron Si Doel Anak Betawi. Perannya sebagai "Babeh" dalam film itu mungkin masih terekam jelas dalam benak kita.

Lakon ini menjadi yang terakhir dijalaninya. Bang Bens menghembuskan nafas terakhirnya pada lima September 1995. Tepat pada tanggal ini, 21 tahun yang lalu Indonesia kehilangan salah satu seniman terbaiknya, Bang Bens pun mewasiatkan untuk dimakamkan di Karet Bivak disamping gurunya, Bing Slamet.

Meski sudah 21 tahun berlalu, karya Bang Bens masih tetap indah untuk dinikmati dan dikenang. Bang Bens secara tak langsung mengangkat seni dan budaya Betawi menjadi lebih tersohor lagi. Banyak juga ilmu dan keceriaan yang dibagikannya. Terima kasih Bang Bens, karyamu akan abadi selamanya.


 

Video Editor:
Fian Firatmaja

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler