DPR Dukung Peningkatan Kerja Sama Ormas Sipil Indonesia-Turki

Republika/Wihdan
Fadli Zon
Rep: Ali Mansur Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR Fadli Zon mendukung upaya peningkatan kerja sama dan hubungan kontak antara organisasi kemasyarakatan (ormas) sipil Indonesia-Turki. Hal itu dikatakan Fadli Zon usai menerima audiensi Memur-sen Confederation (Konfederasi sektor PNS dari Turki) di Gedung Parlemen Senayan Jakarta, Selasa (20/12).

"Kami mendukung langkah ini, karena Indonesia dengan Turki mempunyai hubungan yang cukup panjang sejak dahulu," kata Fadli di Gedung Nusantara III DPR Jakarta.

Dia menilai Turki adalah negara yang ukuran ekonominya sangat besar, pertumbuhan ekonominya cukup baik. Meskipun ada upaya-upaya melakukan kudeta dan lain sebagainya, namun mereka bisa mengendalikan keadaan hingga relatif stabil saat ini. Fadli menjelaskan Memur-sen adalah organisasi buruh yang terdiri dari 'public servant' di Turki, dengan anggota yang cukup besar yakni sekitar satu juta orang.

"Tujuan kedatangan mereka dalam rangka memperkuat hubungan antara Serikat Pekerja di Indonesia dengan Serikat Pekerja di Turki," ujarnya.

Politikus Partai Gerindra itu mengatakan Memur-sen berkeinginan agar para pekerja tersebut bisa berhimpun, khususnya di negara-negara yang berlatar belakang muslim. Fadli juga menyampaikan bahwa Memur-sen Confederation baru saja menyelenggarakan sebuah simposium besar di Turki, yang dihadiri oleh 58 negara pada bulan Oktober 2016.

"Keberadaan mereka diakui oleh pemerintah setempat, dan mempunyai posisi tawar yang kuat, dalam hal persoalan gaji atau upah," katanya.

Menurut dia, apa yang terjadi di Turki menjadi bagian yang agak berbeda dengan Indonesia, kalau di Indonesia semua ditentukan secara sepihak sementara di Turki bisa dinegosiasikan. Oleh karena itu dia menilai perlu ada penguatan terhadap organisasi buruh walaupun organisasi itu merupakan organisasi pekerja PNS.


 

baca juga: Kebijakan Bebas Visa Dinilai Perlu Dievaluasi

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler