Rusaknya Terumbu Karang Raja Ampat Sakiti Hati Bangsa
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi IV DPR RI, Edhie Prabowo menilai rusaknya terumbu karang di Raja Ampat karena kapal asing secara moral menyakiti hati bangsa ini. Hal tersebut diungkapkannya sesaat sebelum memasuki ruang sidang paripurna di Gedung Nusantara II, Senayan Jakarta, Rabu (15/3).
“Secara moral peristiwa itu jelas menyakiti bangsa ini. Bagaimana tidak, terumbu karang di Raja Ampat menjadi salah satu daya tarik wisata daerah tersebut yang menjadi sumber mata pencarian masyarakat setempat. Dirusak begitu saja akibat karamnya kapal pesiar Inggris, Caledonian Sky. Butuh waktu yang lama untuk memperbaiki semua itu,” ungkap Edhie.
DPR Minta Kerusakan Terumbu Karang Raja Ampat Diusut Tuntas
Edhie mengatakan peristiwa tersebut menunjukan kurangnya perlindungan terhadap biota laut. Pihaknya akan mendesak pemerintah melalui mitra kerjanya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk mengusut tuntas dan menindak tegas, bahkan meminta ganti rugi terhadap perusahaan pemilik kapal tersebut.
“Kalau ada nelayan Indonesia yang merusak terumbu karang saja ditangkap, apalagi ini, kapal besar milik asing yang jelas-jelas kerusakannya sangat besar dan parah," kata dia.
Komisi IV DPR RI, kata Edhie, ke depan akan mempertanyakan pengawasan yang dilakukan KKP terhadap laut Indonesia termasuk biota laut di dalamnya. Sedangkan terkait kawasan perhubungan laut itu menjadi domain Kementerian Perhubungan dan Angkatan laut. "Disini saya mendesak semua tersebut harus duduk bersama menindak tegas kasus ini, dan melakukan pengawasan agar kasus serupa tidak terjadi lagi,” ujar politikus Fraksi Partai Gerinda itu.