Penguatan Bisnis Adaro-EGAT di Asia Tenggara
REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Pertemuan di lantai tiga kantor pusat Electricity Generating Authority Thailand (EGAT) di pinggiran kota Bangkok, Thailand, berlangsung sangat akrab. Jajaran petinggi EGAT, Senin (18/12), menerima kunjungan Presiden Direktur Adaro Energy, Garibaldi Thohir bersama pimpinan media massa Indonesia. Pertemuan itu diawali dengan presentasi soal strategi investasi EGAT group yang disampaikan oleh Nuttapong Padungratana, kepala Departemen Perencanaan Bisnis EGAT.
Dengan enam anak perusahaan yang dimiliki, EGAT group terus meluaskan sayap usahanya di luar Thailand. Selain di negara-negara yang bertetangga langsung seperti Laos, Vietnam, dan Myanmar, perusahaan tersebut juga menjadikan Indonesia sebagai tempat subur untuk menguatkan bisnis. EGAT adalah perusahaan milik pemerintah Thailand yang bergerak dalam bisnis pembangkit listrik.
Nuttapong dalam presentasinya mengungkapkan bahwa di Indonesia, EGAT sudah bermitra dengan Adaro melalui PT Adaro Indonesia yang merupakan anak perusahaan Adaro Energy. Adaro Indonesia saat ini mengelola tambang batubara di Kalimantan Selatan. Dia mengakui bahwa investasi tersebut dilakukan antara lain juga sebagai strategi untuk menguatkan ketahanan energi Thailand.
Dengan kepemilikan saham di Adaro Indonesia, setidaknya EGAT sudah mengamankan pasokan batubara untuk menghidupkan pembangkit listriknya. Thailand sendiri memang tidak punya tambang batubara yang memadai di dalam negerinya.
Di pihak Adaro, kedatangan EGAT ini juga telah menjadi mitra yang sangat strategis dalam pengembangan bisnis di masa mendatang. Dalam pertemuan tersebut, Garibaldi menyatakan bahwa kerja sama EGAT dan Adaro selama ini berjalan sangat baik. Adaro telah mengekspor batubaranya dari Indonesia ke Thailand.
“Tahun lalu memang EGAT International melakukan penjajakan dan akhirnya dipilih Adaro Indonesia sebagai partner strategis mereka. Mereka masuk 11,5 persen,” tutur pebisnis yang akrab disapa Boy Thohir itu. Masuknya EGAT sebagai pemegang saham di Adaro Indonesia itu dinilainya sebagai kerja sama yang saling menguntungkan.
Videografer:
Irfan Junaidi
Video Editor:
Fian Firatmaja