Dihajar Belanda, Pelatih Portugal Salahkan Diri Sendiri
Portugal mengalami banyak kesulitan di babak pertama.
REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Pelatih Portugal Fernando Santos secara tegas mengakui kekalahan 0-3 atas Belanda pada laga persahabatan di Stade de Genve, Swiss, Selasa (27/3) dini hari WIB adalah tanggung jawab dirinya sepenuhnya. Tak dimungkiri, laga itu sebenarnya untuk tolok ukur dan persiapan menjelang Piala Dunia 2018 pertengahan Juni mendatang.
Juara Euro (Piala Eropa) 2016 itu harus takluk dari Belanda yang justru tidak lolos ke Piala Dunia 2018 di Rusia. "Saya bisa melakukannya dengan lebih baik, tetapi tanggung jawab untuk kekalahan adalah milik saya," ujar Santos dilansir Goal, Selasa (27/3).
Sebagai pelatih, Santos mengakui, dirinyalah yang memilih daftar pemain, mengamati lawan, mengatur strategi sehingga tim memiliki bola. Menurutnya, pada 10 menit pertama, Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan sudah cukup baik menguasai bola.
Menit ke-11, kubu lawan membuka keunggulan lewat pemain Lyon sekaligus mantan winger Manchester United (MU), Memphis Depay. Setelah kebobolan inilah, situasinya menjadi lebih rumit.
Portugal mengalami banyak kesulitan di babak pertama. Dua gol tambahan untuk Belanda juga dilesakkan di babak pertama.
Selecao dan Quinas, julukan Portugal, diakui kesulitan melakukan serangan balik. "Kami tidak mengizinkan ruang untuk lawan, kecuali mendekati akhir. Dengan 10 pemain di lapangan kami memiliki sedikit kesulitan, tetapi kami terus berusaha mencapai tujuan dan kami memiliki tiga atau empat peluang. Kami berhak mendapatkan satu atau dua gol," kata Santos.
Juru taktik Belanda Ronald Koeman menikmati kemenangan pertamanya sejak dipercaya melatih Belanda, Februari lalu. Skuat Oranye sebelumnya dikalahkan 0-1 Inggris. Koeman mengatakan, timnya membuat permainan yang sangat baik. Portugal memiliki banyak masalah dalam menemukan ruang.
Perbedaan antara pertandingan melawan Portugal dan Inggris, kata Koeman, adalah Belanda sekarang lebih nyaman dan mencetak gol dengan cepat. "Tim lebih percaya diri dan lebih beradaptasi dengan sistem baru. Hasil pertandingan ini membuat segalanya lebih mudah," jelasnya.