Politisi Jerman Tolak Seruan Boikot Piala Dunia 2018

Seruan boikot merupakan reaksi atas peracunan mantan mata-mata Moskow di Inggris

AP/Pavel Golovkin
Undian grup penyisihan Piala Dunia 2018 digelar di Istana Kremlin, Rusia, Jumat (1/12) malam WIB.
Red: Hazliansyah

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Sejumlah politisi Jerman menolak imbauan internasional untuk memboikot Piala Dunia 2018 yang akan digelar di Rusia sebagai reaksi atas peracunan mantan mata-mata Moskow di Inggris, Sergei Skripal .

"Saya menentang adanya boikot pada Piala Dunia di Rusia," kata Norbert Roettgen, ketua komite kebijakan luar negeri di parlemen Jerman, seperti dikutip majalah Der Spiegel, Rabu waktu setempat.

Roettgen mengatakan bahwa sudah ada reaksi internasional yang kuat dalam mengutuk pembunuhan terhadap Skripal. Kini pemerinahan dunia barat seharusnya bisa menahan diri dari peningkatan eskalasi.

Olahraga, katanya, harus selalu menjadi tempat akhir dalam daftar konsekuesi. Karena olahraga penting untuk menjaga dialog antarbudaya.

Sementara itu Juergen Hardt, anggota parlemen senior di Kristen Demokrat, partainya Kanselir Angela Merkel mengatakan bahwa boikot terhadap suatu kegiatan olahraga internasional bukanlah langkah cerdas dalam diplomasi.

Sementara itu Free Democratic Party Bijan Djir-Sarai juga menyerukan dihentikannya peningkatan ketegangan internasional terkait kasus tersebut.

Sebelumnya, Jerman bersama 23 negara barat lainnya, termasuk Amerika Serikat dan 16 negara anggota Uni Eropa, mengusir total 137 diplomat Rusia, terkait kasus pembunuhan Skripal dan putrinya.

Langkah pemerintah Jerman sempat dikritik oleh parlemen yang dinilai membuat keputusan yang terlalu dini ketimbang menunggu kesimpulan dari hasil investigasi independen soal pembunuhan Skripal.



sumber : Antara/Xinhua
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler