Februari, Pangsa Pasar Daihatsu Capai 17,8 Persen
Januari-Februari, Daihatsu catat total penjualan 28.240 unit
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Daihatsu merupakan salah satu pabrikan dengan angka penjualan tertinggi di Indonesia. Meskipun, awal tahun ini merupakan tahun yang cukup sulit bagi sejumlah pabrikan, tapi PT Astra Daihatsu Motor (ADM) berhasil mencatat angka penjualan yang cukup baik pada Februari 2020.
Direktur Pemasaran ADM, Amelia Tjandra mengatakan, pada Januari dan Februari 2020, ADM mencatat total penjualan ritel sebanyak 28.240 unit. "Artinya, ADM mencatat pangsa pasar sebesar 17,8 persen dari volume retail nasional yang totalnya 158.898 unit," kata Amelia dalam keterangan pers kepada Republika.co.id pada Kamis (12/3).
Secara rinci, penjualan Daihatsu pada Januari dan Februari 2020 itu didominasi oleh Sigra. Selanjutnya, kontribusi terbesar ditunjang oleh produk Grand Max pick up, Terios, Xenia, Ayla, Gran Max mini bus, Luxio dan Sirion.
Untuk jumlah unit, lanjut dia, Sigra mengantongi penjualan sebanyak 8.312 unit dan berkontribusi sebesar 29,4 persen terhadap penjuala Daihatsu. Sedangkan Gran Max pick up terjual 5.761 unit (20,4 persen) dan Terios 4.346 unit (15,4 persen).
Kemudian disusul oleh Xenia 3.404 unit (12,1 persen), Ayla 3.302 unit (11,7 persen) dan Gran Max minibus 2.364 unit (8,4 persen)."Selanjutnya, untuk model Daihatsu lainnya yakni Luxio dan Sirion total terjual 751 unit dengan kontribusi penjualan sebesar 2,7 persen," ujarnya.
Soal faktor, ia menekankan bahwa capaian ini ditunjang oleh komitmen Daihatsu untuk selalu memperkuat jaringan penjualan dan purna jual agar pelanggan mudah dalam memiliki dan merawat mobil Daihatsu.
Upaya strategis dari pabrikan jepang ini pun membuat penjualan whole sales mampu meraih capaian sebesar 29.951 unit dengan pangsa pasar 18,7 persen dari volume whole sales nasional sebesar 159.997 unit. “Melihat pencapaian penjualan retail Daihatsu dua bulanan yang cukup baik, kami optimis dengan kondisi yang lebih baik ke depannya, dengan tetap mewaspadai perkembangan kondisi ekonomi dan merebaknya wabah Covid-19 yang terjadi secara global termasuk di Indonesia,” kata dia.