Kuliner Empal Gentong Cirebon Terdampak Virus Corona 

Terjadi penurunan omzet kuliner di Cirebon dampak virus corona.

Republika/Fergi Nadira
Terjadi penurunan omzet kuliner di Cirebon dampak virus corona. Empal Gentong Haji Apud.(Republika/Fergi Nadira)
Rep: Lilis Sri Handayani Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON – Penyebaran virus Corona atau Covid-19 telah berdampak pada berbagai bidang. Salah satunya menyebabkan omzet penjualan kuliner khas Cirebon, empal gentong, jadi menurun.

Baca Juga


Hal itu seperti yang dialami salah seorang penjual empal gentong di kawasan Tengah Tani, Kabupaten Cirebon, H Apud. Dia mengatakan, dalam kondisi normal, rumah makannya bisa menjual sekitar 1.000 mangkok empal gentong per hari.  

Namun, sejak mewabahnya virus Corona, Apud mengaku omzetnya menurun sekitar 10–20 persen. Pasalnya, jumlah pengunjung yang biasa menikmati empalnya kini berkurang. “Menurunnya memang tidak banyak sih,’’ kata Apud, Ahad (15/3).

Ketika ditanyakan mengenai bahan-bahan untuk membuat empal gentong, Apud menyatakan tidak ada masalah. Menurutnya, semua bahan-bahan masakan yang dibutuhkannya sampai saat ini masih tersedia.

Apud pun optimis, penurunan omzet penjualan yang dialaminya akan kembali membaik. Apalagi, Cirebon memiliki banyak destinasi wisata yang menarik minat pengunjung, seperti keraton, Gua Sunyaragi, wisata batik dan lainnya. Jika virus Corona sudah bisa teratasi, maka pariwisata di Cirebon diyakininya akan kembali ramai.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler