Langkah Pemerintah Tangani Virus Corona Diapresiasi

Masyarakat tak perlu panik berlebihan menyikapi penyebaran virus corona.

Antara/Aprillio Akbar
Warga berjalan menggunakan masker di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta, Selasa (10/3/2020).(Antara/Aprillio Akbar)
Red: Budi Raharjo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Langkah pemerintah untuk mengantisipasi penyebaran virus corona jenis baru yang dikenal sebagai Covid-19 dinilai sudah tepat. Peneliti Formappi, Lucius Karus, mengatakan keputusan Presiden Joko Widodo untuk tidak me-lock down Indonesia sudah benar.

Alasannya, kebijakan itu dinilainya masih logis mengingat kondisi penyebaran Covid-19 dan penanganannya masih cukup terkendali. "Walaupun terjadi kepanikan, itu tak begitu signifikan," ujar Lucius di Jakarta, Senin (16/3).

Komentar itu disampaikan menanggapi adanya permintaan kepada pemerintah agar menerapkan lock down seperti yang dilakukan negara lain. Menurutnya pemerintah pusat masih berjuang untuk memastikan agar kepanikan masyarakat tak berlangsung lama. "Tentu ini didukung program-program penanganan yang kian transparan," katanya menegaskan.

Lucius berharap masyarakat tak perlu panik berlebihan dalam mewaspadai penyebaran virus corona. Sebab reaksi kontra produktif justru malah menghambat upaya pemerintah memerangi penyebaran virus tersebut.

Ia pun mengajak setiap elemen masyarakat saling bahu membahu membantu pemerintah menghambat penyebaran virus corona. Termasuk tidak saling menyalahkan satu sama lain. “Sikap paling tepat yang harus kita tunjukkan sekarang adalah bagaimana membantu pemerintah mengatasi meluasnya wabah corona ini," ucapnya.

Lebih lanjut Lucius mengingatkan agar jangan sampai ada oknum politikus yang memanfaatkan musibah penyebaran virus corona ini untuk menimbulkan keresahan masyarakat. Dikarenakan hal itu justru akan membuat upaya pemerintah tidak berdampak signifikan melawan virus corona.

“Yang paling penting bagaimana bisa menciptakan situasi penuh persaudaraan untuk membangun langkah bersama menghadapi ancaman virus ini,” ujarnya menegaskan.


Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler