Dua PNS Semarang Jalani Karantina Rumah Usai dari Jepang

Keduanya akan menjalani karantina rumah selama dua pekan.

Republika/Bowo Pribadi
Bupati Semarang, Mundjirin.
Rep: S Bowo Pribadi Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Dua Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang, harus menjalani ‘karantina rumah’ selama dua pekan. Keduanya ASN tersebut, sebelumnya baru pulang melakukan perjalanan kegiatan dari negara Jepang.

“Mereka sementara ‘dirumahkan’ tanpa harus beraktivitas keluar rumah,” kata Bupati Semarang Mundjirin, saat mengikuti video conference (vidcon) dengan Gubernur Jawa Tengah, dalam rangka koordinasi penanganan virus Covid-19 di Jawa Tengah, Selasa (17/3).

Secara protokol kesehatan untuk penanganan dan antisipasi penyebaran virus Corona, jelas Mundjirin, kedua ASN tersebut telah menjalani tahapan pemeriksaan kesehatan, saat tiba kembali si tanah air.

Baca Juga



“Namun untk memastikan keduanya tidak membawa potensi penyebaran virus Covid-19, untuk sementara harus menjalani ‘karantina rumah’ atau tidak harus melaksanakan rutinitasnya selama 14 hari,” lanjut bupati, didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Semarang, Gunawan Wibisono;

Bupati juga menyampaikan, Pemkab Semarang saat ini juga melakukan pengawasan terhadap sekelompok warga, yang dilaporkan baru saja mengikuti kegiatan studi tour dari Pulau Dewata, Bali.

Kendati tanpa menyebut dengan jelas lokasinya, orang nomor satu di Kabupaten Semarang ini memastikan, jika pengawasan intensif telah dilakukan oleh petugas kesehatan dari Puskesmas di ligkungan yang bersangkutan.

Menurut Mundjirin, langkah- langkah antisipasi tersebut diupayakan oleh Pemkab Semarang guna menekan sekecil mungkin risiko serta potensi penyebaran virus Covid-19 di Kabupaten Semarang.

Sedangkan terkait dengan penyebaran virus Corona di derahnya, bupati juga mengakui hingga saat ini, di Kabupaten Semarang masih ada empat orang dalam status pasien dalam pengawasan (PDP).

Dua orang pasien, kini telah dirujuk dan ditangani oleh RSUP dr Kariadi Semarang, satu pasien ditangani di RSUD Ketileng Kota Semarang. “Sementara satu orang berstatus PDP ditangani di Rumah Sakit Paru dr Ario Wirawan, Kota Salatiga,” jelasya.

Meski begitu, bupati juga terus mengimbau kepada masyarakat yang ada di daerahya agar tetap tenang dan tidak panik dalam menyikapi serta menghadapi situasi darurat penanganan virus Corona ini.

Karena langkah penting yang semestinya harus dilakukan adalah menjaga kebersihan dan kesehatan diri serta linggkungan masing- masing.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler