WHO Himpun Sumbangan 685 M untuk Dana Solidaritas Covid-19

WHO menerima sumbangan Rp 685,4 M dari berbagai sumber untuk tangani Covid-19

EPA
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus(EPA)
Rep: Antara Red: Christiyaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bersama Yayasan Perserikatan Bangsa-Bangsa telah menghimpun sumbangan lebih dari 43 juta dolar AS atau kurang lebih setara Rp 685,4 miliar untuk mendanai inisiatif Dana Tanggap Solidaritas COVID-19 (Covid-19 Solidarity Response Fund) yang dibentuk pada 13 Maret. Sumbangan-sumbangan itu berasal dari lembaga, pelaku usaha, dan individu.

"Dana Tanggap Solidaritas Covid-19 berhasil menghimpun lebih dari 43 juta dolar AS dari 173 ribu individu dan organisasi beberapa hari setelah kami meluncurkan inisiatif tersebut," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus di Jenewa, Swiss.

Dalam laporan sesi pengarahan harian pada Rabu (18/3), Ghebreyesus turut menyampaikan apresiasi kepada Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA). FIFA ikut menyumbang 10 juta dolar AS (setara Rp 159,5 miliar) ke inisiatif tersebut.

Dana Tanggap Solidaritas Covid-19 merupakan inisiatif yang dibentuk UN Foundation dan Yayasan Filantropi Swiss, bekerja sama dengan WHO. Tujuannya adalah menjadi wadah pengumpulan sumbangan dari perusahaan, lembaga, individu di berbagai negara dunia untuk penanggulangan, pengendalian, dan pencegahan pandemi Covid-19.

Inisiatif itu, sebagaimana disampaikan WHO dalam pernyataan tertulis pada pekan lalu, turut didukung perusahaan teknologi asal Amerika Serikat seperti Facebook dan Google. Dana yang berhasil dihimpun dari laman www.COVID19ResponseFund.org akan disalurkan ke Rencana Tanggap dan Kesiapan Strategis Covid-19 (Covid-19 Strategic Preparedness and Response Plan). Rencana itu akan membantu seluruh negara, khususnya yang memiliki sistem kesehatan rentan dan berisiko, untuk melakukan pemeriksaan dan merawat pasien tertular Covid-19.

Sumbangan yang berhasil dihimpun itu juga akan dialokasikan untuk membeli sejumlah alat. Di antaranya perlengkapan pelindung diri untuk tenaga medis, perlengkapan tes laboratorium, serta mendanai riset dan pengembangan vaksin juga pengobatan, dan meningkatkan layanan unit perawatan intensif.

Sebelumnya, WHO pada pekan lalu (9/3) mengumumkan pihaknya telah menerima hampir Rp 4,2 triliun (300 juta dolar Amerika Serikat) dari negara-negara mitra untuk Rencana Tanggap dan Kesiapan Strategis WHO.

"Hampir 300 juta dolar AS telah dialokasikan untuk Rencana Tanggap dan Kesiapan Strategis WHO. Kita semua, saat ini, didorong oleh aksi solidaritas warga dunia, dan kami meminta seluruh negara untuk melakukan pencegahan dini dan agresif untuk melindungi seluruh masyarakat," kata Ghebreyesus dalam tayangan yang disiarkan laman resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Dana tersebut merupakan sumbangan dari negara-negara anggota PBB. Sumbangan yang dikumpulkan telah dialokasikan untuk pembelian alat perlindungan diri tenaga medis serta perlengkapan tes laboratorium.

"Kami telah mengirim alat perlindungan diri ke 57 negara dan kami akan mengirim ke 28 negara lainnya. Sejauh ini, kami telah mengirimkan peralatan laboratorium ke 120 negara," terang dia dalam laman resmi PBB.

Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler