Sultan Sokoto Imbau Muslim Nigeria Patuhi Arahan Soal Corona
Islam memberikan panduan bagi manusia dalam semua aspek kehidupan.
REPUBLIKA.CO.ID,SOKOTO -- Sultan Sokoto yang juga Presiden Jenderal Dewan Tertinggi Urusan Islam Nigeria (NSCIA), Alhaji Muhammad Sa'ad Abubakar, menyerukan umat Islam di negara itu untuk mengikuti arahan pemerintah dan badan resmi seperti Pusat Pengendalian Penyakit Nigeria (NCDC) untuk membatasi penyebaran virus Corona (Covid-19).
Dalam sebuah pernyataan pada Kamis (19/3) oleh Wakil Sekretaris Jenderal NSCIA Prof Salisu Shehu, Sultan Abubakar menggambarkan Covid-19 sebagai virus yang paling ganas di dunia yang harus dihadapi saat ini. Dalam pernyataan itu, Sultan Sokoto mengatakan bahwa Islam bukan hanya agama dalam arti kata sempit.
Islam, menurutnya, adalah cara hidup yang komprehensif dan lengkap. Islam memberikan panduan bagi manusia dalam semua aspek kehidupan. "Nabi Muhammad SAW telah memberi kita petunjuk universal tentang bagaimana berperilaku dalam situasi pandemi seperti yang dialami dunia saat ini," kata Sultan Sokoto dalam pernyataan itu, dilansir di The Nation, Jumat (20/3).
Sultan Abubakar merujuk pada hadits Nabi SAW yang berbunyi, "Apabila kalian mendengar ada wabah di suatu negeri, maka janganlah bepergian ke tempat yang terkena dampak wabah itu. Sementara mereka yang ada di tempat wabah itu tidak boleh bepergian ke tempat lain (yang tidak terpengaruh wabah)." Menurut Sultan Sokoto, penting untuk menekankan bahwa jika negara-negara mematuhi ajaran Nabi SAW tersebut, penyakit itu tidak akan dengan cepat dan mudah menyebar ke bagian lain dunia.
"Jelas bahwa langkah-langkah yang diambil untuk mengkarantina orang yang terinfeksi, melarang keramaian dan larangan bepergian, semuanya sejalan dengan ajaran Nabi Muhammad SAW," katanya.
Menurutnya, setiap orang sebaiknya mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan untuk mencegah penyebaran penyakit ini. Tindakan pencegahan yang bisa dilakukan di antaranya, dengan sering mencuci tangan dengan sabun, membatasi kontak fisik dengan memberikan salam verbal alih-alih berjabat tangan dan berpelukan, menjaga kebersihan dan beretika saat batuk atau bersin.
Sementara itu, Sultan Abubakar juga mengimbau para imam, khatib, dan berbagai organisasi untuk memberikan kesadaran pada anggota mereka tentang langkah pencegahan itu. Dia juga mengimbau Muslim untuk tidak menyebarkan berita palsu tentang virus yang pertama dimulai di Wuhan, China, itu.
"Dengan demikian, seharusnya tidak ada penyebaran desas-desus, informasi yang salah dan menyesatkan, hanya pernyataan resmi dari lembaga yang sesuai yang bisa diandalkan," ujarnya.
Sultan juga mengimbau masjid dan pusat Islam untuk menyerukan agar jamaah tidak mengikuti kegiatan masjid jika mereka sakit atau mengalami gejala ringan. Terutama, jika ada gejala virus Corona termasuk masalah pernapasan, demam, batuk, sesak napas, dan kesulitan bernapas. Dikatakannya, bahwa orang yang telah didiagnosis positif terkena virus Corona diwajibkan untuk menjauh dan mengisolasi diri untuk mencegah penyebaran virus ini.
"Mencegah bahaya, terutama bagi kehidupan orang lain didahulukan dari manfaat menghadiri kegiatan masjid. Isolasi diri, karantina, dan jarak sosial adalah bagian integral dari pencegahan bahaya di masa-masa kritis ini," katanya.
Tidak hanya itu, sultan juga mengimbau calon jamaah umroh untuk mematuhi semua arahan dari pemerintah Arab Saudi. Pasalnya, pemerintah Saudi juga berupaya untuk memastikan keselamatan semua orang.