ACT Resmikan Posko Nasional Bersama Lawan Corona

Posko Nasional Bersama Lawan Corona difungsikan sebagai pusat pengumpulan bantuan

ACT
Aksi Cepat Tanggap (ACT) meresmikan Posko Nasional Bersama Lawan Corona, Jumat (20/3).(ACT)
Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Aksi Cepat Tanggap (ACT) meresmikan Posko Nasional Bersama Lawan Corona, Jumat (20/3). Langkah tersebut menjadi bukti keseriusan ACT menangani dampak Covid-19 di masyarakat.

Baca Juga


Berlokasi di Kompleks Perkantoran Ciputat Indah Permai, Posko Nasional Bersama Lawan Corona difungsikan sebagai pusat pengumpulan bantuan dan layanan masyarakat. Posko Nasional juga menginduki 46 Posko Daerah Aksi Cepat Tanggap yang dibuka di tiap kantor cabang ACT.

Presiden Aksi Cepat Tanggap Ibnu Khajar mengatakan, Posko Nasional Bersama Lawan Corona ACT dibentuk untuk melayani masyarakat, baik untuk memberikan bantuan secara langsung dan pusat informasi. “Ada pendekatan medis yang akan kita jelaskan, ada pendekatan spiritual agar masyarakat mendapatkan ketenangan,” kata ibnu.

Posko Nasional Bersama Lawan Corona juga berkolaborasi dan mendapat dukungan dari Tentara Nasional Indonesia. Ibnu menerangkan, pihak pimpinan ACT terus menjalin komunikasi dengan Markas Besar TNI.

“Sebab itu, kita juga sudah minta izin memasang logo TNI di spanduk semua posko, yaitu nasional maupun daerah,” tambahnya.

Kolaborasi dengan TNI, menurut Ibnu, dianggap perlu mengingat masyarakat membutuhkan rasa aman di tengah wabah Covid-19 saat ini. “Bukan hanya berefek pada medis dan ekonomi, tetapi juga berefek pada sosial keamanan. Sebab itu Mabes TNI kita libatkan,” tegas Ibnu.

N Imam Akbari selaku Dewan Pembina ACT juga menjelaskan, pendirian Posko Nasional Bersama Lawan Corona menjadi langkah cepat yang diambil ACT. Imam menerangkan, distribusi informasi yang cepat dapat berdampak pada hasil yang lebih baik.

“Kecepatan adalah kata kunci, konteksnya kita segera bergerak. Kecepatan kita bergerak bersama, aksi nyata, yang hasilnya juga cepat,” jelas Imam.

Lebih lanjut, menurut Imam, ada empat aspek yang diikhtiarkan ACT dalam meredam dampak Covid-19 ini, yakni edukasi, spiritual religi, aksi, dan informasi. ACT menyadarai, pemahaman  masyarakat terkait Covid-19 belum merata hingga ke akar rumput. Pengetahuan yang belum memadai akan menjadi tantangan jika tidak dilakukan lebih baik.

"Aspek kedua adalah religi, sebagai bangsa yang percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk memahami virus adalah makhlukNya. Kita sesama manusia memiliki kepedulian. Corona harus dilawan dengan semakin menjadi hamba-hamba yang bertakwa. Lalu dari aspek aksi, secara nyata bukan hanya melakukan langkah preventif dengan sekadar membagikan masker atau hand sanitizer, tetapi langsung menuju ke pusat pelayan medis membantu para pahlawan medis. Terakhir, sebagai media informasi, kami menjadi pusat data, menyuplai data akurat supaya masyarakat punya data yang tepat,” jelas Imam.

Sementara itu, Komandan Posko Nasional Dwiko Hadi Dastriadi secara teknis menerangkan, gerak ACT dalam meredam dampak COVID-19 sudah lebih dulu dilakukan sebelum didirikannya posko nasional. Layanan sudah berjalan sejak Jumat, ada Humanity Food Truck, Humanity Food Van, distribusi beras, dan air minum wakaf. Ada 1.100 karton air minum wakaf yang disiapkan untuk didistribusikan.

"Posko Nasional juga membuka call center terkait informasi dokter, ulama, atau penyemprotan disinfektan. Selain itu, bantuan ditujukan untuk sektor informal, seperti pedagang, buruh yang secara tidak langsung terdampak karena tidak bisa setiap hari berjualan atau bekerja. Kelompok-kelompok itulah yang berusaha kita bantu,” terang Dwiko.

Hingga saat ini, selain langkah preventif melalui sosialisasi, ACT juga telah mendistribusikan bantuan  100 paket beras serta air minum wakaf ACT di Kampung Lio, Depok. Ribuan paket makanan siap santap juga telah diberikan kepada petugas medis, karyawan rumah sakit, hingga polisi dan jurnalis yang betugas di Rumah Sakit Sulianto Saroso dan RSUP Persahabatan.

Tidak hanya pendistribusian pangan, ACT bersama MRI juga telah memproduksi secara mandiri hand sanitizer sebanyak 15 liter di Palembang dan terus menyusul di berbagai daerah, melaksanakan penyemprotan cairan disinfektan di berbagai fasilitas umum, dan mendistribusikan masker ke berbagai daerah. Bantuan-bantuan ini terus akan dilakukan tidak hanya di Pulau Jawa, namun daerah lainnya baik di Sumatera, Kalimantan hingga Sulawesi yang terdampak.

Total 45 ribu personel Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) terkoordinasi dan siap bergerak bila dibutuhkan di 46 cabang ACT dan jejaring MRI. Posko-posko ACT siap menerima, menampung, dan mendistribusikan bantuan bagi mereka-mereka yang terdampak COVID-19 baik yang secara langsung maupun tidak langsung.

Mari bantu penuhi kebutuhan saudara-saudara kita yang tak henti berjuang di luar sana, di tengah potensi besar penularan virus COVID-19 melalui https://indonesiadermawan.id/BersamaLawanCorona.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler